Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Dari Shearer hingga Fowler: Para Predator Legendaris Premier League
9 Agustus 2017 13:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak pertama dibentuk pada 1992, Premier League berkembang menjadi sebuah kompetisi papan atas yang diakui oleh seluruh dunia. Ketika orang mengingat Serie A dengan pertahanannya yang kokoh, maka asosiasi yang disebut untuk Premier League adalah soal permainan cepat yang berujung dengan gol.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah wawancara dengan Daily Star, salah satu mantan penyerang Premier League, Bobby Zamora, menjelaskan bahwa ada teori yang selalu dipegang oleh penyerang di Premier League: “Satu hal yang saya pahami tentang penyerang Inggris adalah mencetak gol. Dan, hal yang saya pahami soal menang di di Inggris adalah mencetak banyak gol.”
Pernyataan Zamora cukup menjelaskan bagaimana penyerang asal Inggris seharusnya bekerja di lapangan. Dengan kekuatan finansial yang seakan tidak ada habis-habisnya, kesebelasan Premier League beradu memburu penyerang papan atas untuk mengaplikasikan teori di atas. Dengan sudah banyaknya penyerang yang bermain, berikut daftar penyerang terbaik yang pernah bermain di Premier League menurut kami.
Alan Shearer
Bermain sejak 1988 dengan memperkuat Southampton, Alan Shearer semakin berkibar sejak bergabung dengan Blackburn Rovers. Total 260 gol dari 441 pertandingan menjadikannya pemain dengan jumlah gol paling banyak sepanjang sejarah Premier League. Adapun, torehan gol terbanyak Shearer dipersembahkannya untuk Newcastle United yang dibelanya selama sepuluh musim.
ADVERTISEMENT
Shearer sendiri dikenal sebagai penyerang khas Inggris; memiliki tubuh kokoh, kemampuan duel udara, dan tembakan yang kencang. Kombinasi di atas membuat Shearer membantu Blackburn meraih gelar Premier League musim 1994/95 dan pencetak gol terbanyak tiga musim beruntun dari 1994/95 hingga 1996/97.
Wayne Rooney
Dibesarkan oleh Everton, Wayne Rooney mencapai puncak kariernya saat bergabung dengan Manchester United. Pilihan Rooney tak salah. Di Manchester United, Rooney mendapatkan semuanya—lima gelar Premier League, satu FA Cup, tiga Piala Liga, empat Community Shield, satu Liga Champions, satu Piala Dunia Antarklub, dan satu Liga Europa.
Kekuatan fisik (tubuh yang kokoh dan sulit untuk dikalahkan saat berduel) dan penyelesaian akhir menjadi kelebihan utama Rooney. Dua hal di atas cukup membuat Rooney menjadi salah satu penyerang paling mematikan sepanjang sejarah Premier League.
ADVERTISEMENT
Andy Cole
16 musim bermain di Premier League, Andy Cole menghabiskannya di lima kesebelasan yang berbeda dengan total mencetak 187 gol. Namun, dari 16 tahun berkarier di kompetisi level teratas Inggris, nama Cole paling dikenal saat memperkuat Manchester United.
Berbekal kemampuannya melakukan penyelesaian akhir dan bergerak liat di depan gawang lawan -- di mana salah satu ciri khasnya adalah melakukan tendangan dengan membalikkan badan --, Cole membantu United mendapatkan lima gelar Premier League, dua gelar FA Cup, satu Charity Shield, dan satu Liga Champions.
Thierry Henry
Tiga nama di atas memang memiliki jumlah gol yang jauh lebih fantastis, namun berbicara soal paket lengkap sepanjang sepak bola Inggris, tak ada yang pantas disebut selain eks-penyerang tengah Arsenal, Thierry Henry.
ADVERTISEMENT
Dengan mengandalkan kecepatan, kekuatan fisik, kemampuan dribel, dan penyelesaian akhir apik, Henry tidak hanya berhasil membuat 20 lebih gol dalam lima musim beruntun, tetapi juga membawa Arsenal meraih dua gelar juara Premier League.
Robbie Fowler
Dibandingkan empat nama di atas, Robbie Fowler memang tak memiliki trofi juara Premier League. Namun, jika membandingkan empat nama di atas dengan Fowler soal kemampuan menyelesaikan peluang, tak pantas rasanya menganggap remeh pemain yang dibesarkan oleh Liverpool ini.
Kecepatan dan kemampuan teknik yang mumpuni, membuat Fowler dikenal sebagai penyerang mematikan. Total 120 gol dari 236 partai bersama Liverpool cukup membuat yakin bahwa memasukkan namanya ke dalam daftar ini tidaklah salah.
Live Update
Donald Trump berhasil melampaui ambang batas 270 suara elektoral untuk mendapat kursi presiden. Kemenangan Trump ditentukan lewat kemenangan di Wisconsin dan Pennsylvania. Jumlah suara elektoral Trump 277. Pesaingnya Kamala Harris mendapat 226.
Updated 6 November 2024, 18:42 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini