David da Silva & Makan Konate Pamit dari Persebaya, Manajemen Sentil PSSI-LIB

Dua pemain Persebaya, Makan Konate dan David da Silva. Foto: Dok. Media Persebaya

Persebaya Surabaya baru saja kehilangan dua pemain asingnya yakni David Da Silva dan Makan Konate. Tak kunjung bergulirnya Liga 1 2020 karena pandemi corona jadi penyebab kedua pemain tersebut tak bisa lagi bertahan.

Manajemen Persebaya, Candra Wahyudi, mengakui bahwa manajemen Bajul Ijo tak bisa berbuat banyak. Sebab, kata dia, situasi perginya David dan Konate di luar kuasa mereka.

''Jujur kami tidak berdaya sama sekali. Walau hanya untuk menahan sejenak dan meminta pemain bersabar,'' kata Candra dikutip dari laman resmi Persebaya, Jumat (11/12).

''Soalnya, siapa pun tidak ada yang bisa menjamin kepastian kompetisi. PSSI dan LIB sekalipun. Bagaimana kami bisa memberi kepastian, kalau otoritas sepak bola yang paling berwenang juga tidak bisa memberi kepastian?'' kata dia.

Manajer Persebaya, Candra Wahyudi (kiri) berfoto bersama Aryn Williams usai penandatanganan kontrak di Kantor Persebaya. Foto: Dok. Persebaya

Ini bukan kali pertama Persebaya menyentil PSSI dan PT LIB dalam urusan kelanjutan Liga 1. Sejak pandemi corona merebak di Indonesia pada Maret 2020, manajemen Persebaya jadi klub yang getol menyuarakan agar kompetisi disetop.

Alih-alih demikian, PSSI dan PT LIB bersikukuh agar Liga 1 tetap berlanjut. Pada Juli 2020, dua organisasi tersebut mendeklarasikan akan menggulirkan Liga 1 karena kompetisi di pelbagai belahan dunia sudah digulirkan.

Namun demikian, rencana yang cukup besar digaungkan ke penjuru negeri meski bertepuk sebelah tangan. Sebab, pemerintah menetapkan pandemi corona sebagai bencana alam.

Pemain Persebaya menjalani latihan di Stadion Delta, Sidoarjo, Jumat (20/3). Foto: Dok. Persebaya

Tiga bulan setelahnya, PSSI dan PT LIB kembali menggaungkan hal yang sama Oktober 2020 dipilih jadi waktu untu melanjutkan kompetisi. Akan tetapi, kejadian serupa terulang.

Persebaya yang sudah sejak awal menyuarakan kompetisi disetop masih tetap dengan tekad mereka. Sebab, melanjutkan kompetisi akan membikin situasi dalam klub berantakan. Paling nyata, gaji serta kontrak pemain yang mesti direvisi berulang kali.

---