Demiane Agustien: Timnas Indonesia Mulai Dikenal Orang-orang Eropa

16 Januari 2025 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demiane Agustien, pemain keturunan Indonesia di Premier League 2. Foto: Dok pribadi untuk kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Demiane Agustien, pemain keturunan Indonesia di Premier League 2. Foto: Dok pribadi untuk kumparan
ADVERTISEMENT
Sepak bola Indonesia mulai dikenal orang banyak. Setidaknya hal itu yang dinilai oleh Demiane Agustien, pemain keturunan Indonesia yang mentas di Premier League U-18.
ADVERTISEMENT
Demiane kini merumput bersama Derby County, setelah sebelumnya ia bermain untuk West Bromwich Albion. Musim ini, Demiane mentas di Premier League U-18 dan FA Youth Cup. Ia juga sekali dimainkan bersama tim U-21 Derby County di Premier League 2.
Meski memiliki garis keturunan Indonesia, Demiane mengaku tak begitu banyak tahu soal sepak bola Indonesia. Namun, ia mengatakan bahwa orang-orang di Eropa mulai mengenal Timnas Indonesia.
''Saya enggak tahu terlalu banyak [soal sepak bola Indonesia]. Tapi, bisa dilihat sekarang ini sudah mulai berkembang, mereka mulai dikenal orang-orang dari Eropa. Itulah hal yang saya lihat,'' kata Demiane dalam wawancara eksklusif kumparan.
Demiane Agustien, pemain keturunan Indonesia di Premier League 2. Foto: Dok pribadi untuk kumparan
Demiane mendapatkan keturunan Indonesia dari ibunya yang merupakan blaster Belanda-Indonesia. Sementara, ayahnya berasal dari Curacao.
ADVERTISEMENT
Di level internasional, Demiane pernah dipanggil Timnas Curacao U-17 pada 2023 lalu. Ia bermain di fase grup CONCACAF U-17 melawan Meksiko, Panama dan Guatemala. Pertandingan-pertandingan ini digelar di Guatemala.
''Saat itu saya mendapatkan pesan dari seseorang Curacao, mereka menjelaskan bahwa akan ada turnamen dalam tiga bulan ke depan. Sebelumnya, saya juga sudah tahu akan ada turnamen itu, tapi saya belum tahu bahwa terpilih,'' ucap Demiane.
''Setelah dipanggil, saya melakukan perjalanan panjang ke Amsterdam, kemudian dari Amsterdam ke Houston di Amerika, kemudian kami ke Guatemala, mungkin perjalanan sekitar 24 hingga 25 jam,'' jelasnya.