Denis Cheryshev Jadi Target Investigasi Badan Anti-Doping Spanyol

13 September 2018 10:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Rusia, Denis Cheryshev. (Foto: Reuters/Fabrizio Bensch)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Rusia, Denis Cheryshev. (Foto: Reuters/Fabrizio Bensch)
ADVERTISEMENT
Tanpa dinyana, seiring dengan mengejutkannya penampilan Tim Nasional Rusia, Denis Cheryshev pun menjadi salah satu pemain yang mampu mencuri perhatian di Piala Dunia 2018. Akan tetapi, cerita manis Cheryshev di turnamen itu bisa jadi bakal ternoda. Sebab, pemain 27 tahun itu kini sedang menjadi target penyelidikan badan anti-doping Spanyol, AEPSAD.
ADVERTISEMENT
"Kami bisa mengonfirmasi bahwa investigasi telah dimulai. Investigasi ini dilakukan lewat kerja sama dengan badan anti-doping Rusia di bawah pengawaan Badan Anti-Doping Dunia (WADA)," demikian kata salah seorang juru bicara AEPSAD, seperti dikutip dari Reuters.
Di Piala Dunia 2018 lalu, Cheryshev mampu mencetak empat gol untuk mengantarkan Rusia ke perempat final. Salah satu dari gol yang dicetak jebolan akademi Real Madrid itu bahkan dinobatkan jadi gol terbaik turnamen dan masuk daftar nominasi Puskas Award. Sayangnya, performa apik Cheryshev itu kini justru dipertanyakan keabsahannya.
Semua berawal dari ucapan sang ayah, Dmitri, kepada media Rusia, Sport Weekend, pada Piala Dunia lalu. Kala itu, Dmitri berkata bahwa anaknya menerima injeksi yang mengandung 'hormon pertumbuhan' untuk menyembuhkan cedera jelang turnamen bermula.
ADVERTISEMENT
Ucapan sang ayah itu sebetulnya sudah disanggah sendiri oleh Cheryshev. Jelang laga 16 besar menghadapi Spanyol, pemain yang kini bermain untuk Valencia itu berkata, "Aku tidak pernah menggunakan substansi terlarang apa pun dan kalian tidak perlu repot-repot memikirkan itu."
Perkataan Cheryshev itu didukung oleh pernyataan resmi Federasi Sepak Bola Rusia (RFU). Saat itu, RFU menyebutkan bahwa para jurnalis telah salah menginterpretasi kata-kata Dmitri karena injeksi yang diterima Cheryshev adalah platelet-rich plasma (PRP) yang merupakan substansi legal.
Hal senada juga diucapkan pihak Valencia sendiri. Lewat direktur umum Mateu Alemany, Los Che meyakini bahwa telah terjadi kesalahan dalam proses transkripsi perkataan Dmitri karena hormon pertumbuhan tidaklah sama dengan faktor pertumbuhan yang memang lumrah digunakan dalam penyembuhan luka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Alemany juga mengaku belum tahu menahu soal investigasi terhadap Cheryshev. "Jika si pemain terlibat dalam investigasi, mereka semestinya bilang kepada dirinya, juga kepada kami. Kami belum menerima komunikasi dalam bentuk apa pun. Lagipula, selama di Piala Dunia, dia adalah tanggung jawab Villarreal," kata Alemany.
Kasus Cheryshev ini sama sekali bukan hal baru dalam dunia keolahragaan Rusia. Sebelumnya, 51 atlet Rusia pernah dicabut medali Olimpiadenya karena doping. Kemudian, megabintang tenis Maria Sharapova juga sempat terlibat dalam kasus ini dan mendapat hukuman larangan bermain selama 15 bulan.