Departemen Kehakiman AS Rilis Dakwaan Suap Piala Dunia 2018 dan 2022

7 April 2020 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trofi Piala Dunia dipamerkan di undian kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika. Foto: AFP/Mohamed el-Shahed
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Piala Dunia dipamerkan di undian kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika. Foto: AFP/Mohamed el-Shahed
ADVERTISEMENT
Kontroversi mengenai Piala Dunia 2022 di Qatar seperti tak ada habisnya. Selasa (7/4/2020) pagi WIB, Departemen Kehakiman Amerika Serikat merilis daftar dakwaan baru yang menyeret sejumlah eks administrator sepak bola serta mantan pejabat di perusahaan media 21st Century Fox.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, dugaan korupsi yang membuat Qatar bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dan Rusia bisa menggelar Piala Dunia 2018 silam sudah seringkali muncul di media massa. Akan tetapi, baru kali ini ada dakwaan yang benar-benar jelas dari pihak berwenang.
Dalam dakwaan itu disebutkan nama Jack Warner (eks Wakil Presiden FIFA), Ricardo Teixeira (eks Presiden Federasi Sepak Bola Brasil), Nicolas Leoz (eks Presiden Federasi Sepak Bola Paraguay dan eks Presiden CONMEBOL), serta satu administrator lain sebagai penerima suap untuk memenangkan Rusia dan Qatar.
Warner menerima suap senilai 5 juta dolar AS dari panitia penyelenggara Piala Dunia 2018 dan 2022. Sementara, untuk suap yang didakwakan kepada Teixeira, Leoz, dan satu konspirator lain tersebut, jumlahnya tidak disampaikan secara terperinci.
Logo Piala Dunia 2022 dipamerkan di Gedung Opera Aljir, Aljazair. Foto: AFP
Selain itu, Presiden Federasi Sepak Bola Guatemala, Rafael Salguero, juga disebut-sebut telah dijanjikan suap senilai 1 juta dolar AS. Namun, suap untuk Salguero ini belum sempat diberikan.
ADVERTISEMENT
Pada 2014, FIFA yang masih dipimpin Sepp Blatter sudah pernah menyatakan bahwa pergelaran Piala Dunia 2018 dan 2022 bebas dari korupsi. Akan tetapi, setahun berikutnya, Blatter dilengserkan dari jabatan Presiden FIFA karena, you guessed it, kasus korupsi.
Baik pihak penyelenggara maupun FIFA sama-sama masih bungkam mengenai dakwaan dari Departemen Kehakiman AS tersebut. Akan tetapi, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, sudah memberi tanggapan.
"Kami sudah membaca laporan di media dan kami tidak mengerti apa yang mereka maksud. Rusia menerima hak menyelenggarakan Piala Dunia dengan legal," kata Peskov, dilansir Reuters.
Salah satu calon venue Piala Dunia 2022, Stadion al-Janoub di Doha, Qatar. Foto: AFP/Giuseppe Cacace
"Sama sekali tidak ada penyuapan. Kami menolak dakwaan ini. Rusia menyelenggarakan Piala Dunia sepak bola terbaik dalam sejarah dan kami bangga akan hal itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain untuk memenangkan Rusia dan Qatar, suap juga dilakukan untuk mendapatkan hak siar dua turnamen tersebut. Inilah yang menyeret dua mantan petinggi 21st Century Fox, Hernan Lopez dan Carlos Martinez.
Baik Lopez maupun Martinez sama-sama didakwa telah memberi suap kepada sejumlah pejabat federasi sepak bola Amerika Selatan untuk memastikan hak siar Piala Dunia 2018 dan 2022 di Amerika Serikat jatuh ke tangan Fox.
Aksi suap yang dilakukan Lopez dan Martinez tak sampai di situ. Departemen Kehakiman AS juga menuduh mereka telah memberi suap tahunan kepada CONMEBOL untuk menyegel hak siar Copa Libertadores. Fox sampai sekarang belum memberikan respons atas tuduhan ini.
-----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT