Di Balik RUPS PT LIB yang Memunculkan Manajemen Interim

28 Februari 2019 22:24 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gusti Randa Foto: Alexander Vito/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gusti Randa Foto: Alexander Vito/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa pada Kamis (28/2/2019) di Hotel Sultan, Jakarta. Dalam RUPS tersebut, para pemegang saham belum menentukan komposisi komisaris dan direksi baru.
ADVERTISEMENT
Pemegang saham malah membuat manajemen interim untuk PT LIB, di mana cuma diisi satu komisaris dan satu direksi saja. Perubahan ini terbilang drastis mengingat pada 2018 saja ada tiga komisaris dan tiga direksi.
Pembentukan manajemen interim itu juga terbilang mengejutkan. Sebab, sebelum ini sempat muncul surat edaran dari PSSI --sebagai pemegang 1% saham PT LIB-- yang menyebut bahwa jajaran komisaris bakal diisi lima orang, sementara direksi tetap diisi tiga orang.
RUPS pertama, Senin (18/2/2019), memunculkan tiga nama anyar yang akan duduk di kursi komisaris, yaitu Achsanul Qosasi, Peter Tanuri, dan Hasnuryadi Sulaiman. Namun, ternyata hasil dari RUPS pertama itu menguap begitu saja.
Alih-alih sudah mendapatkan lima nama komisaris dan tiga direksi, RUPS kedua malah tak meneruskan hasil sebelumnya. Dirk Soplanit muncul sebagai direktur, sementara Gusti Randa menduduki pos komisaris di manajemen interim tersebut. Pemegang saham sepakat untuk menunjuk dua anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu di jabatan penting PT LIB.
ADVERTISEMENT
Kemunculan manajemen interim tentu melahirkan tanda tanya. Ratu Tisha berdalih manajemen sementara itu untuk mengisi kekosongan akibat mundurnya Berlinton Siahaan (direktur utama), Glenn Sugita, dan Rambun Tjayo (komisaris).
"Intinya, yang harus jalan ialah program sesuai amanat Kongres PSSI. Keputusan ini untuk bahu-membahu menggelar sepak mula Liga 1 paling cepat tanggal 1 Mei paling lambat 8 Mei," ujar Tisha.
Tisha juga menuturkan bahwa berdirinya dua anggota Exco PSSI itu bertugas memastikan amanat Kongres PSSI terus berjalan. Kalau kursi kosong tersebut tak segera diisi, Liga 1 juga punya kans terhambat.
Anggota Exco PSSI Gusti Randa (kedua dari kanan) dan Jubir Satgas Antimafia Bola Kombes Pol Sahar (Kanan) di d'Consulate Resto And Lounge. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
"Agenda padat ke depan. Ada SEA Games, kualifikasi Piala Asia, dan kualifikasi Piala Dunia. Jadi, Liga 1 tidak boleh molor dari tanggal 8 Mei. Kalau layer yang kosong di PT LIB itu tidak segera diisi, kaitannya dengan kemitraan juga terhambat," kata Tisha.
ADVERTISEMENT
Manajemen interim tersebut, kata Tisha, dibentuk sebagai jalan menuju kepengurusan federasi yang baru. Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang sudah dicanangkan tentu akan melahirkan komposisi kepengurusan yang baru.
"Keputusan soal manajemen internal itu bulat. Semua (pemegang saham) setuju. PSSI terbuka akan seluruh timbal balik, makanya digelar KLB. Istilahnya kami mengantarkan manajemen interim ini ke kepengurusan baru setelah KLB," ujar Tisha.
Pernyataan Tisha menyiratkan sesuatu. Manajemen interim itu tentu punya maksud lain.
kumparanBOLA mencoba mencari pernyataan Gusti Randa soal manajemen interim. Pada obrolan empat mata dengan Gusti, ia tak menampik kalau manajemen interim itu merupakan "jalan" agar PT LIB tak dirombak besar-besaran ketika muncul kepengurusan baru.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, dalam sesi jumpa pers Piala Presiden 2019. Foto: Alan Kusuma/kumparan
"Terminologi soal manajemen interim itu tidak ada. Ini 'kan mengisi kekosongan karena liga harus jalan. Tidak boleh ada kevakuman karena ada kaitannya dengan partner, seperti sponsor dan broadcaster," kata Gusti kepada kumparanBOLA.
ADVERTISEMENT
Gusti pun mengamini kalau skema awal di mana komisaris berisi lima orang dan direksi tiga orang punya kemungkinan berjalan begitu kepengurusan baru sudah ada.
"Nanti 'kan ada KLB dan pastinya muncul kepengurusan baru. Biar tak dirombak semua jadi sementara ini diisi dulu. Nanti kalau ada kepengurusan baru, terserah mau menambah empat komisaris lagi atau direksi lagi. Intinya ini harus jalan dulu," tutur Gusti.
Positif atau negatif pembentukan manajemen interim itu memang belum tampak. Hanya saja, program PT LIB kudu dirancang dan dijalankan.
Jika menilik KLB yang baru bergulir sekitar April atau selepas pemilu presiden, maka program semacam rencana bisnis Liga 1 2019 terbentuk. Pasalnya, manajemen interim PT LIB itu akan kembali mengumpulkan para pemegang saham pada Maret mendatang.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, kemunculan manajemen interim yang menyusun rencana bisnis Liga 1 2019 itu tak akan diganggu gugat programnya oleh kepengurusan baru nanti.