Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sudah lama Finlandia tak memiliki sosok pesepak bola yang benar-benar bisa dibanggakan. Setelah era Jari Litmanen dan Sami Hyypia habis, negara Skandinavia itu mengalami kekeringan talenta lapangan hijau. Sampai akhirnya, muncullah nama Teemu Pukki .
ADVERTISEMENT
Pukki bukan pemain muda. Usianya tahun ini sudah menginjak angka 29. Sebenarnya, potensi pemain satu ini sudah tercium sejak lama manakala dia direkrut oleh Monchi untuk bergabung dengan tim junior Sevilla pada 2008. Akan tetapi, Pukki tak pernah benar-benar bersinar di tim Andalusia tersebut.
Gagal di Sevilla, Pukki dijual kembali ke klub dari negara asalnya, HJK. Di klub asal Helsinki itu dia meretas jalan untuk meraih kesuksesan kembali. Selama satu musim di HJK, Pukki mampu mencatatkan 18 gol dan 10 assist dari 33 penampilan. Capaian ini membawa dirinya ke Bundesliga bersama Schalke 04.
Sayangnya, lagi-lagi Pukki gagal berpijar. Dalam dua musim dia dipercaya turun sampai 47 kali tetapi cuma bisa mengemas 8 gol dan 3 assist. Pada 2013 Pukki pun dilego ke klub Denmark, Brondby.
ADVERTISEMENT
Pukki pindah ke Brondby di usia yang cukup matang. Dengan begitu, penampilannya pun jauh lebih stabil. Setelah mengemas 72 gol dalam 164 pertandingan untuk klub yang membesarkan Peter Schmeichel itu, Pukki akhirnya ditarik ke Inggris untuk memperkuat Norwich City.
Di sini ada perbedaan besar yang membuat karier Pukki bersama Norwich akhirnya lebih menterang dibanding ketika bersama Sevilla dan Schalke. Kali ini Pukki tidak langsung lompat ke tim yang bermain di divisi utama. Ketika Pukki datang ke Norwich, tim berjuluk The Canaries itu tengah berjibaku di Championship.
Semusim di Championship bagaikan kawah candradimuka bagi Pukki. Ternyata, dia mampu melewati itu dengan baik. Pukki mampu membawa Norwich keluar sebagai juara liga dan promosi ke Premier League serta menjadi topskorer kompetisi dengan torehan 29 gol.
ADVERTISEMENT
Dari sana Pukki mendapatkan momentum. Ketika Norwich sudah naik kelas ke Premier League pun dia sanggup melanjutkan performa gemilangnya. Norwich memang saat ini masih terjebak di peringkat 19 klasemen Premier League tetapi Pukki sudah mampu mencetak 5 gol dari 4 pertandingan.
Lima gol Pukki itu lahir dalam pertandingan melawan Liverpool, Newcastle United, dan Chelsea. Dalam laga kontra Newcastle, striker bertinggi 180 cm ini sukses mencatatkan hat-trick yang membawa Norwich meraih tiga poin perdana musim ini.
Nah, ketajaman Pukki nyatanya tak berhenti sampai di sana. Momentum yang didapatkannya usai mengantarkan Norwich promosi itu dia lanjutkan di level tim nasional dalam ajang Kualifikasi Piala Eropa 2020. Juni lalu, Pukki sukses mencetak 3 gol untuk membawa Finlandia menang atas Bosnia-Herzegovina dan Liechtenstein.
ADVERTISEMENT
Kini, momentum itu masih berlanjut. Menyusul penampilan apik di empat laga perdana Premier League, Pukki mereplikasinya untuk Timnas Finlandia, juga di ajang Kualifikasi Piala Eropa. Dalam dua laga internasional termutakhir, lagi-lagi Pukki sukses mencetak gol. Salah satu gol itu bahkan dia lesakkan ke gawang Italia.
Well, Finlandia memang akhirnya kalah 1-2 dari Italia. Akan tetapi, dari sana Pukki mampu menorehkan sejarah. Sejak kedua negara pertama kali bersua pada 1912, Italia sama sekali belum pernah kebobolan saat bertandang ke Finlandia. Rekor itu akhirnya pecah dan Pukki-lah yang jadi aktornya.
Dengan demikian, Pukki kini sudah mencetak 10 gol dari 8 pertandingan terakhir bersama klub dan negara. Khusus di musim 2019/20 dia sudah mencetak gol di semua pertandingan kecuali satu, yakni saat Norwich dikalahkan West Ham United 0-2.
ADVERTISEMENT
Atas apa yang diraihnya ini, Pukki pun mendapat pelbagai pujian, salah satunya dari Jorginho yang kebetulan jadi penentu kemenangan Italia. Gelandang Chelsea itu bilang, "Pukki punya segalanya dan itu membuat dirinya jadi penyerang komplet. Bukan kebetulan dia saat ini jadi topskorer di Premier League."
Statistik yang dikumpulkan WhoScored bisa jadi gambaran. Selain mencetak gol, kelebihan Pukki lainnya ada pada kualitas umpan dan bagaimana dia bergerak. Per laga di Premier League, Pukki mampu mencatatkan 1 umpan kunci dan 0,8 dribel sukses. Bagi seorang striker, kemampuan komplet, ya, seperti itu.
Sampai sejauh mana ini semua bakal bertahan, tentu hanya Pukki sendiri yang bisa membuktikannya. Yang jelas, konsistensi ini bakal sangat dibutuhkan Norwich untuk lolos dari degradasi dan Finlandia untuk lolos ke putaran final Piala Eropa tahun depan.
ADVERTISEMENT