Di Premier League 2018/19, Manajer Bisa Dihukum Kartu Kuning dan Merah

1 Agustus 2018 3:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pep Guardiola ditegur oleh wasit. (Foto: THOMAS KIENZLE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pep Guardiola ditegur oleh wasit. (Foto: THOMAS KIENZLE / AFP)
ADVERTISEMENT
Di musim 2018/19, para manajer Premier League macam Jose Mourinho, Pep Guardiola, dan Juergen Klopp harus berpikir dua kali untuk meluapkan kekesalan dengan cara menendang botol minuman, mencak-mencak kepada wasit, atau beradu mulut dengan pemain dan manajer lawan.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) akan menerapkan aturan anyar berupa hukuman kartu kuning dan merah bagi para manajer. Bahkan, sistem baru ini akan diterapkan di semua level kompetisi sepak bola Inggris, termasuk tiga divisi kompetisi di bawah Premier League, serta Piala FA dan Piala Liga Inggris.
Chief Executive FA, Shaun Harvey, menyebut bahwa keputusan ini tidak bertujuan untuk menghadirkan drama tambahan dalam sepak bola, tetapi untuk menjaga reputasi Premier League dan menghindarkan kontak fisik yang berlebihan kepada para perangkat pengadil pertandingan.
"Saat ini, para penjabat pertandingan, khususnya wasit, harus bisa bertanggung jawab atas perilaku manajer dan orang-orang yang ada di bench. Jika dia yakin bahwa perilaku di bench tidak bertanggung jawab yang biasanya dipimpin oleh manajer, maka wasit bisa memberi kartu kepada manajer," kata Harvey, dilansir Skysport.
ADVERTISEMENT
"Keputusan ini bukan untuk membuat drama, ini tentang menciptakan kejelasan. Jadi, semua orang di dalam stadion tahu apa yang sedang terjadi. Anda akan melihat hal ini pertama kalinya di Premier League dan akan menjadi pengalaman menarik untuk melihat bagaimana sistem ini berjalan," ujarnya menambahkan.
Kartu kuning diberikan kepada manajer jika menendang botol minuman, melakukan tepuk tangan sarkas atau gerakan lain yang dianggap sebagai upaya menekan wasit. Sedangkan, kartu merah diberikan untuk aksi lebih serius seperti melakukan kekerasan, meludah, dan menghalangi pemain lawan untuk memulai kembali pertandingan.
Manajer pun bisa mendapat hukuman jika ada stafnya yang berada di area bench melakukan tindakan tidak bertanggung jawab. Sistem akumulasi kartu pun berlaku. Jika mendapat empat kartu kuning maka si manajer tidak boleh mendampingi tim satu laga, delapan kartu dihukum dua laga, 12 kartu dihukum tiga laga, dan 16 kartu atau lebih akan mendapat panggilan FA.
ADVERTISEMENT
Denda dan sanksi lain untuk mereka yang 'tidak kapok' juga akan ditentukan oleh FA. Akan tetapi, FA memberi sedikit keringanan karena pada akhir musim, ada penghapusan akumulasi kartu supaya para manajer tidak kehilangan pertandingan yang sangat besar dan penting.
Unai Emery melakukan protes kepada wasit. (Foto: FRANCK FIFE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Unai Emery melakukan protes kepada wasit. (Foto: FRANCK FIFE / AFP)
"Jika perilaku tim di bench dianggap tidak bisa diterima, seperti masuk ke dalam lapangan, wasit bisa memberikan kartu kuning. Jika perilaku ini berlanjut, maka ada peluang untuk kartu kuning kedua dan pada tahap ini manajer harus keluar dari area bench pemain."
"Jika ada insiden serius yang menimpa perangkat pertandingan, manajer akan diberikan kartu merah langsung dan harus pergi dari bench. Semoga ini akan meningkatkan perilaku di area bench. Kami tidak ingin manajer tidak bisa mendampingi tim di pertandingan playoff atau playoff final karena dia sedang mendapat hukuman," tutur Harvey menjelaskan.
ADVERTISEMENT
"Kami pun berharap perubahan ini bisa mengubah perilaku dari para pelaku sepak bola profesional ke arah lebih baik. Kami memilih untuk memulainya melalui wasit dan semoga hal ini bisa menjadi sesuatu yang diikuti oleh banyak orang di masa mendatang," pungkas Harvey.
Menarik dinantikan bagaimana peraturan ini dijalankan dan bagaimana para manajer Premier League menyikapinya. Namun, sistem baru ini akan diterapkan lebih dulu di pertandingan Divisi Championship antara Reading vs Derby County, pada Sabtu (4/8), sebelum akhirnya di Premier League yang dimulai pada 11 Agustus.