Di St. James' Park, Mimpi Matty Longstaff Jadi Kenyataan

7 Oktober 2019 12:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Matty Longstaff merayakan golnya ke gawang Manchester United. Foto: Reuters/Lee Smith
zoom-in-whitePerbesar
Matty Longstaff merayakan golnya ke gawang Manchester United. Foto: Reuters/Lee Smith
ADVERTISEMENT
Minggu, 6 Oktober 2019, menjadi hari yang bersejarah bagi Matthew ‘Matty’ Longstaff. Pemuda berusia 19 tahun itu berhasil memarkahi debutnya di Premier League dengan gol tunggal yang membawa timnya, Newcastle United, menang atas Manchester United.
ADVERTISEMENT
Di menit ke-72, Longstaff mendapatkan bola sodoran bek kiri Newcastle, Jetro Willems. Tanpa berpikir panjang, pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah itu melepaskan tembakan mendatar dari luar kotak penalti. Kiper United, David de Gea, telah berupaya, tetapi bola tetap masuk ke gawangnya.
Menariknya, Longstaff tak menyiapkan banyak hal untuk debutnya yang sempurna ini. Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu menyatakan bahwa ia baru tahu akan melakoni debut sehari sebelum pertandingan. Tak hanya itu, Longstaff mengakui bahwa golnya diwarnai sedikit keberuntungan.
“Saya baru tahu kemarin sebelum latihan ketika starting XI diumumkan. Saya baru akan bersiap untuk melakukan latihan ekstra karena saya pikir tak akan bermain. Setelah itu, saya benar-benar gugup. Akan tetapi, ketika menjejakkan kaki di lapangan, semuanya terasa baik,” kata Longstaff kepada Sky Sports setelah laga.
ADVERTISEMENT
“Saya hanya berpikir untuk menendang bola dan berharap itu masuk. Untungnya, tembakan itu masuk dan saya berlari untuk berselebrasi. Jujur, apa yang saya lakukan hanyalah menendang bola dan berharap itu masuk, bukan mengarahkan bola. Saya benar-benar tak dapat mendeskripsikan apa yang terjadi. Semua seperti terjadi di luar akal sehat,” tambahnya.
Semua orang tentu merasa bahagia melihat apa yang dilakukan Longstaff. Yang paling utama barangkali adalah abangnya, Sean. Sang abang bukan sosok sembarangan. Ia adalah tandem Longstaff di lini tengah Newcastle ketika melawan United.
Ya, Sean—yang lebih tua dua tahun dari Matty—merupakan salah satu andalan Newcastle. Di laga melawan United ini, Sean sukses menciptakan empat peluang buat rekan setimnya—terbanyak di antara pemain Newcastle. Ia, ironisnya, bahkan sempat menjadi incaran United di bursa transfer musim panas 2019/20.
ADVERTISEMENT
Namun, Sean kali ini hanya memberikan kredit buat adiknya.
“Saya benar-benar bangga melihatnya. Sejujurnya, ia pantas untuk masuk tim lebih dini. Namun, ia benar-benar luar biasa hari ini. Anda dapat melihat betapa hidup penampilannya. Ia memudahkan pekerjaan saya,” ucap Sean.
“Biasanya ia selalu ribut di rumah, tetapi kemarin malam ia benar-benar membisu. Kali ini, ia tampil luar biasa dan layak mendapatkan kredit yang besar."
Penampilan Longstaff kecil lebih dari sekadar gol. Ia sanggup mencatatkan satu operan kunci, satu tekel, 72% operan sukses, dan total 48 sentuhan.
Pelatih Newcastle, Steve Bruce, juga memberikan pujian kepada Matty dan seluruh keluarga Longstaff. Sebabnya begini. Ayah dua bersaudara itu, David, juga seorang atlet. David Longstaff merupakan pemain hoki es yang sempat membela Britania Raya di Olimpiade Musim Dingin.
ADVERTISEMENT
“Keluarga Longstaff adalah keluarga yang membanggakan. Melihat anak mereka, tak hanya satu, tetapi dua, adalah sesuatu yang luar biasa. Terlebih, usia mereka baru 19 dan 21 tahun,” kata Bruce, dikutip dari BBC.
Meskipun begitu, tak ada yang bisa mengalahkan rasa bahagia Matty. Pencapaian spesial ini membuatnya tercatat sebagai pemain termuda yang mencetak gol di laga debut Premier League dalam sepanjang sejarah Newcastle.
Tak berlebihan apabila Matty menyebut bahwa apa yang terjadi di St. James Park dalam laga debutnya merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.
“Anda akan selalu memimpikan hal seperti ini, tetapi Anda tak pernah berpikir bahwa ini akan menjadi kenyataan. Saya sangat bahagia, saya kehilangan kata-kata,” pungkas Longstaff.
ADVERTISEMENT