Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Nama Federico Valverde mulai familier di telinga para penggemar Real Madrid . Dia tak sekadar pelengkap tim di musim ini, melainkan jadi komponen penting dalam skema Zinedine Zidane.
ADVERTISEMENT
Diego Forlan tak terkejut akan moncernya Valverde. Eks pemain Atletico Madrid itu merupakan seniornya ketika masih bermain di Penarol. Di klub raksasa asal Uruguay itu pula Valverde telah menunjukkan potensinya.
"Dia memiliki kualitas untuk terus tumbuh. Dia anak yang baik dan profesional. Saya sama sekali tidak terkejut dengan apa yang saya lihat tentang dia, karena dia sudah memiliki [kualitas]," kata Forlan kepada Radio Marca.
Valverde adalah jawaban atas problem yang dialami Madrid di awal musim ini. Ya, stabilitas area sentral mereka terganggu usai Luka Modric cedera. Stok Zidane makin tipis seiring dengan kepergian Mateo Kovacic dan Marcos Llorente, serta meminjamkan Dani Ceballos.
Hingga akhirnya Zidane menurunkan Valverde sebagai starter di laga lawan Osasuna. Disusul pada Derbi Madrid versus Atletico serta laga kandang lawan Granada. Hebatnya, Madrid tak terkalahkan dalam tiga laga tersebut. Valverde pun sukses mengemas satu assist ke gawang Granada.
Dengan kehadiran gelandang box-to-box sepert Valverde, secara taktis Zidane tak lagi membutuhkan Paul Pogba dan Donny van de Beek. Keduanya merupakan gelandang yang jadi incaran Madrid di musim panas lalu.
ADVERTISEMENT
"Dia mendapatkan kepercayaan diri, kedewasaan, pengalaman dan merupakan pemain yang akan dinikmati para pendukung Real Madrid selama bertahun-tahun nanti. Saya berani mengatakan bahwa dia bisa menjadi pemain macam Sergio Ramos versi gelandang," tegas Forlan.
Bukan mustahil buat Valverde untuk menjadi ikon Madrid seperti Ramos. Meski usianya baru 21 tahun, Valverde sudah menunjukkan kapasitasnya sebagai gamechanger di laga penting. Keberhasilan Madrid mengalahkan Atletico di partai puncak Piala Super Spanyol pada awal Januari lalu jadi buktinya.
Valverde jadi penyelamat Madrid lewat tekelnya di menit akhir babak perpanjangan waktu. Tanpa pikir panjang dia menekel Alvaro Morata dari belakang. Padahal, eks striker Chelsea itu sudah tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Thibaut Courtois.
ADVERTISEMENT
Keputusannya itu berbuah manis. Real Madrid kemudian mengalahkan Atletico via drama adu penalti.
Valverde? Dia dianugerahi gelar pemain terbaik di laga final Super Spanyol.
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!