Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona di Indonesia tak bisa dianggap enteng. Setiap hari korban positif COVID-19 bertambah.
ADVERTISEMENT
Per 1 April pukul 07.00, sudah ada 1.528 kasus positif terjangkit virus corona . Sebanyak 138 orang meninggal dunia dan 81 orang berhasil sembuh.
Dari jumlah kasus positif di Indonesia itu, sebanyak 794 di antaranya berasal dari Jakarta. Kondisi itu membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sempat mengembuskan langkah antisipasi untuk memberlakukan karantina wilayah.
Kabar tersebut membuat bek Persija , Otavio Dutra , dilema. Di satu sisi, pemain 36 tahun itu mendukung langkah Pemprov DKI Jakarta menekan jumlah korban virus corona . Di sisi lain, Dutra khawatir ada orang yang tidak bisa berjumpa dengan keluarganya.
“Seandainya ada karantina wilayah Jakarta, ada situasi yang tambah parah. Misalnya, kasihan yang punya keluarga di kota lain, sementara harus tinggal di Jakarta dan tidak boleh ke mana-mana. Situasinya sangat sulit.”
ADVERTISEMENT
“Tidak tahu berapa lama harus tinggal jauh dari keluarga. Kalau seperti ini, keluarga juga bisa ‘sakit’ karena ditinggal bekerja jauh dari rumah,” kata Dutra.
Kondisinya, menurut Dutra , serbasalah. Memilih dekat dengan keluarga pun tak bisa dapat pekerjaan. Makanya, mesti merantau agar dapat bekerja dan memberi makan keluarga.
Selain itu, ia juga waswas bahwa pandemi virus corona membuat banyak orang kehilangan penghasilan atau pekerjaan.
“Jika tidak pergi jauh dari keluarga untuk bekerja, pastinya keluarga tidak bisa makan di rumah. Kondisi seperti ini pekerjaan juga bisa hilang,” ujar pemain naturalisasi itu.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak tahu kapan situasi kembali normal. Tidak ada kepastian. Sekarang semua serbasusah,” tutur penggawa Macan Kemayoran itu.
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!