Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Edson Tavares membenarkan bahwa kontraknya tidak diperpanjang oleh Persija Jakarta dan menurutnya keputusan ini adalah bukti bahwa manajemen 'Macan Kemayoran' tidak menghormati pemain dan suporter.
ADVERTISEMENT
Tavares ditunjuk jadi pelatih Persija pada akhir September 2019. Ketika itu, 'Macan Kemayoran' masih terjebak di papan bawah klasemen Liga 1. Bersama Tavares, prestasi Persija membaik hingga akhirnya bisa finis di urutan 10.
Meski demikian, jelang musim 2020, masa depan Tavares masih abu-abu. Dia sendiri mengakui kontraknya tidak diperpanjang meskipun mendapat dukungan besar dari para pemain serta pendukung Persija, Jakmania.
"Aku sudah tahu bahwa kontrakku tidak akan diperpanjang. Sayang sekali keputusan manajemen Persija tidak sejalan dengan keinginan para pemain dan Jakmania," kata Tavares kepada wartawan.
"Dewan direksi ini memang aneh. Kalau kalian ingat, Teco berhasil membawa Persija menjadi juara tetapi juga dipecat. Aku tidak tahu apa yang terjadi di jajaran direksi. Yang jelas, hubunganku dengan pemain sangat bagus."
ADVERTISEMENT
"Aku sudah melakukan pekerjaan bagus. Hasil yang kami dapat tidak buruk. Aku berhasil menyelamatkan Persija. Aku bekerja selama dua setengah bulan dan mampu mengumpulkan 24 poin," lanjutnya.
Menurut Tavares, ada dua pertandingan yang membuat manajemen memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya. Yakni, laga melawan Bhayangkara FC dan Persebaya Surabaya.
Dalam dua pertandingan itu Persija menelan kekalahan. Melawan Bhayangkara FC, Persija dihajar 0-3. Sementara, di laga melawan Persebaya yang sekaligus merupakan partai perpisahan Bambang Pamungkas, Persija kalah tipis 1-2.
"Hasil itu membuat dewan direksi memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrakku. Itulah yang diucapkan Tuan Ferry Paulus (presiden klub, red) kepada diriku," ungkap Tavares.
"Semua adalah pertimbangan bisnis. Ketika kamu mengganti pemain, pelatih, di situ ada uang yang terlibat. Ada orang yang akan dapat komisi dari sana. Buatku ini benar-benar menjijikkan."
ADVERTISEMENT
"Begitulah Persija. Mereka tidak menghormati suporter dan pemain. Mereka menggunakan namaku untuk memperpanjang kontrak pemain. Lebih dari 90 persen pemain ingin aku bertahan dan Pak Ferry setuju sehingga para pemain pun mau bertahan."
"Tapi, setelah para pemain memperpanjang kontrak, aku tahu bahwa mereka akan melepasku. Sebelum pertandingan terakhir (kontra Kalteng Putra) aku sudah bilang ingin pulang ke Brasil tetapi tidak diizinkan."
"Aku masih menyimpan percakapan WhatsApp-nya. Dia (Ferry, red) bilang, 'Saya akan buat keputusan, Anda akan bertahan di sini, semua orang menyukai Anda, dan Anda melakukan pekerjaan bagus'. Namun, setelah itu mereka berubah pikiran," jelas Tavares.
ADVERTISEMENT