Ekspektasi Bambang Pamungkas Tak Sesuai Realita

17 Desember 2019 23:47 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Minggu, 15 Desember 2019, Bambang Pamungkas menuliskan cuitan di media sosial Twitter pribadinya. Penyerang Persija Jakarta itu menyampaikan kalimat ambigu yang membikin para penggemar sekaligus pengikut di akun tersebut bertanya-tanya.
ADVERTISEMENT
''Sedang memilih kata dan memilah rasa yang tepat untuk hari Selasa nanti," tulis pria yang akrab disapa Bepe tersebut.
Hari Selasa itu pun tiba. Di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 17 Desember 2019, kode yang disampaikan Bepe akhirnya terjawab. Bepe resmi pensiun sebagai pesepak bola.
Bisa diwajarkan bila seorang pesepak bola menginginkan laga pemungkas berakhir dengan kemenangan. Tetapi, ketika berhadapan dengan Persebaya Surabaya, Bepe dan Persija mesti mengakui keunggulan tim tamu di pengujung laga.
Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
''Saya pikir kita semua selalu ingin yang terbaik, tapi hasil di pertandingan ini, kami--dan saya secara khusus--mengakui bukan yang terbaik,'' kata Bambang Pamungkas.
Sosok 39 tahun ini menuturkan bahwa tak ada ekspektasi berlebih ketika hari pertandingan menghadapi Persebaya tiba. Ia tetap menjalani sesi latihan, bersiap bersama tim, mendengarkan serta menjalankan instruksi pelatih.
ADVERTISEMENT
''Melihat sambutan dari Jakmania (ketika saya menyampaikan pidato perpisahan) sungguh luar biasa bagi saya. Saya merasa dicintai oleh mereka dan begitu juga sebaliknya saya mencintai tim ini. Dan yang paling penting, saya menerima segala kekurangan dan kelebihan tim ini,'' tutup Bambang Pamungkas.