Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Eksplorasi Gelandang Bertahan Naturalisasi: Dari Tonnie Cusell, Kini Thom Haye
29 Desember 2023 15:36 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia bakal segera ketambahan satu nama lagi pemain naturalisasi yakni Thom Haye . Ia sudah berada di Jakarta sejak Kamis (28/12) guna mengurus administrasi untuk proses naturalisasinya.
ADVERTISEMENT
Kedatangan Haye cukup menarik perhatian. Pasalnya, ia membawa segudang pengalaman bermain di Eropa yang diyakini akan amat berdampak bagi skuad 'Garuda'.
Bagi Timnas Indonesia, Haye merupakan nama kesekian pemain naturalisasi yang mengisi pos gelandang bertahan. Jauh sebelumnya, terselip Tonni Cusell yang membuka keran naturalisasi di posisi tengah.
Cusell dinaturalisasi pada 2012 bersamaan dengan Raphael Maitimo dan Jhonny van Beukering. Kala itu, ketiganya disiapkan untuk membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2012 di bawah asuhan Nilmaizar.
Cusell menjalani debutnya bersama Indonesia dalam laga uji coba melawan Timor Leste pada 2012. Di laga perdana itu, ia bahkan sudah mendapat julukan 'Andrea Pirlo-nya Indonesia'.
Namun, julukan itu tampaknya terlalu berlebihan. Kapasitasnya tak ada seujung kuku Pirlo. Terbukti, ia hanya tercatat dua kali membela Timnas Indonesia sepanjang kariernya.
ADVERTISEMENT
Lantas, akankah Haye bakal bernasib serupa layaknya Cusell?
Jika menilik dari latar belakang dan pengalamannya, kualitas Haye tampak nyata berada di atas Cusell. Mulai dari klub-klub yang dibelanya hingga liga yang diarunginya, Haye layak dikategorikan sebagai pemain naturalisasi 'Grade A'.
Pemain 28 tahun ini memperkuat AZ Alkmaar mulai dari U-17 pada 2010 hingga hanya butuh dua tahun untuk promosi ke tim senior. Ketika itu, ia sudah mencicipi kerasnya persaingan Eredivisie dan Liga Europa.
Setelah hijrah ke Willem II, petualangan Haye berlanjut ke Italia dengan bermain untuk Lecce pada 2018. Bermain sebanyak 36 kali di Serie B sekaligus membantu promosi ke Serie A musim berikutnya.
Dua musim berkelana di Italia, Haye kembali ke Belanda untuk memperkuat ADO Den Haag sebelum hijrah ke NAC Breda pada 2020. Musim lalu, ia kembali pindah klub dengan membela Heerenveen.
ADVERTISEMENT
Dari rekam jejaknya, tak heran keinginan Haye untuk membela Timnas Indonesia menyembulkan banyak harapan. Statistiknya mencatatkan, pemain kelahiran Amsterdam ini merupakan gelandang bertahan berkelas.
Berdasarkan Transfermarkt, Haye total telah mencatatkan 363 penampilan dari enam klub yang dibelanya dengan torehan 33 gol dan 44 assist.
Ia sejatinya mampu beroperasi pula sebagai gelandang serang, winger, second striker, bahkan bek tengah. Akan tetapi, posisi mumpuninya adalah gelandang bertahan, yakni dengan catatan 25 assist dan delapan gol dari 109 laga.
Sebelum Haye, Timnas Indonesia lebih dulu memiliki gelandang bertahan naturalisasi yaitu Marc Klok dan Ivar Jenner. Kedatangan Haye pun diharapkan semakin memperkuat lini tengah pasukan Shin Tae-yong.
Tentunya, menarik menantikan duet Haye dengan Jenner di lini tengah, bukan?
ADVERTISEMENT