Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Minta Otavio Dutra bercerita tentang gol, maka ia akan berkisah tentang empat penyerang di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dutra telah berkarier di Indonesia selama 10 tahun. Pemain naturalisasi asal Brasil itu membela banyak klub di Indonesia, seperti Persipura, Persegres Gresik United, Bhayangkara FC, Persebaya, hingga Persija.
Dalam kurun itu pula ia berhadapan dengan banyak penyerang. Jika membicarakan penyerang hebat di Indonesia, Dutra tidak akan bisa tidak bicara tentang Alberto 'Beto' Goncalves .
Dutra menilai Beto sebagai penyerang yang pandai mencari ruang dan posisi. Penyelesaian akhir penyerang naturalisasi Brasil ini juga yahud. Penyerang seperti Beto mendorong Dutra untuk bermain cerdas alias tak sekadar mengandalkan agresivitas.
"Beto Goncalves itu pemain pintar di kotak penalti. Ia juga selalu cari tempat kosong. Dia juga kadang sudah tahu bola datang ke arah mana saat menyerang," ujar Dutra dalam wawancaranya di kanal YouTube Persija.
ADVERTISEMENT
"Ia juga punya heading, shooting, dan finishing bagus. Harus pintar kalau lawan Beto, tidak cuma agresif. Lawan Beto saya pusing karena berpikir terus. Dia selalu cari space, tidak mungkin dekat dengan stopper," tambahnya.
Pemain kedua yang masuk daftar penyerang hebat ala Dutra adalah Marko Simic. Pemain asal Kroasia ini berstatus sebagai topskorer Liga 1 2019 berbekal 28 gol.
Dutra menilai, rekan setimnya itu mampu memanfaatkan peluang sekecil apa pun, terutama bila sudah di depan gawang. Dua dari tiga peluang yang didapat Simic menjadi gol.
“Dia (Simic) sangat kuat saat pegang bola, ditambah lagi dia punya tendangan luar biasa. Dia juga memiliki sundulan melompat seperti Cristiano Ronaldo. Dengan kemampuan itu semua, ia layak menyandang pencetak gol terbanyak Liga 1 musim lalu,” ujar Dutra.
Dutra pun memasukkan nama David da Silva dan Boaz Solossa sebagai penyerang berbahaya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dutra pernah satu tim dengan Da Silva dan Boaz saat bermain di Persebaya dan Persipura. Menurutnya, dua penyerang itu juga tidak kalah berbahaya dibanding Simic dan Beto.
Ia menilai Da Silva punya karakteristik yang sama dengan Beto, yakni pandai mencari ruang kosong di area pertahanan lawan. Sementara, Boaz adalah tipe pemain yang mampu bermain di banyak posisi. Mulai dari penyerang, gelandang serang, maupun winger, pernah dijajalnya.
"Ada juga David da Silva. Ia cepat, pintar, dan punya finishing bagus. Ia tipe pemain yang seperti Beto juga, pintar cari tempat kosong," jelas Dutra.
"Satu lagi ada Boaz Solossa. Dia bisa main sebagai striker, playmaker, dan pemain sayap. Dia luar biasa. Shooting bagus, dari dua shots bisa jadi satu gol. Ia juga pintar set piece dan sempat jadi topskorer," tutur Dutra.
ADVERTISEMENT
"Intinya, jika melawan empat penyerang ini (Beto, Simic, Da Silva, dan Boaz), saya pusing sekali," ungkap Otavio Dutra .
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!