Erick Thohir: Kalau Ada Tragedi seperti Kanjuruhan, Jangan Saling Lempar Bola

30 April 2025 7:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spanduk bertuliskan 'Justice For Kanjuruhan' terpasang saat suporter mendukung Timnas Indonesia dalam pertandingan Grup A Piala AFF 2022 melawan Timnas Kamboja di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (23/12/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk bertuliskan 'Justice For Kanjuruhan' terpasang saat suporter mendukung Timnas Indonesia dalam pertandingan Grup A Piala AFF 2022 melawan Timnas Kamboja di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (23/12/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum PSSI, Erick Thohir, belum mau memberi lampu hijau untuk suporter bertandang ke markas tim lawan. Ia kembali mengungkit Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada 2022 dan tak mau kejadian itu sampai terulang.
ADVERTISEMENT
Erick menyoroti sejumlah kerusuhan yang terjadi di sepak bola Indonesia selama masa jabatannya. Ia mengatakan, insiden-insiden yang terjadi ketika pertandingan Liga 1 berlangsung merupakan tanggung jawab klub dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).
"FIFA bersama kami melihat masih banyak kejadian, home dan away ini tingkat tentu kritikalnya masih tinggi. Bila terjadi hal-hal di sebuah liga, itu yang bertanggung jawab penuh siapa? Jadi Liga [PT LIB] diberikan wewenang oleh PSSI untuk mengelola Liga [Liga 1]. Dan kepemilikan Liga itu 99% dimiliki klub-klub. PSSI hanya 1%," ujar Erick di Jakarta, Senin (28/4).
"PSSI berkewajiban menjaga Liga [Liga 1] tidak ada match-fixing. Kalau ada, kita tangkap. Apalagi kita sudah punya Satgas bersama Kepolisian dan Kejaksaan. Tugas PSSI lain memastikan juga jadwal Liga bersinkronisasi dengan jadwal tim nasional. Lalu kita memastikan ada perbaikan kualitas wasit. Kita memastikan, memaksa Liga [PT LIB] adanya club licensing.
Erick Thohir. Foto: PSSI
Intinya, PSSI masih belum mau mencabut larangan suporter bertandang. Erick menekankan, jika ada pihak yang masih bersikeras, kalau sampai ada insiden yang memakan korban jiwa, tanggung jawabnya ada di PT LIB dan panpel klub yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
"Penyelenggaraan Liga [Liga 1] itu tentu tanggung jawab Liga [PT LIB]. Kompetisi tanggung jawab Liga [PT LIB]. Klub bertanggung jawab dengan pertandingannya. Artinya, kalau ada peristiwa kerusuhan-kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa, Liga [PT LIB] dan klub bertanggung jawab sepenuhnya," terang Erick.
"Artinya apa? Kami sebagai PSSI dan FIFA menjaga dan menilai bahwa konteks home and away suporter ini masih rawan. Tetapi kalau Liga [PT LIB] dan klub ingin melakukan, silakan bertanggung jawab. Kalau nanti ada peristiwa seperti Kanjuruhan lagi, jangan sampai nanti bolanya dilempar sana-sini tidak punya rasa tanggung jawab," tambahnya.