European Super League Bakal Segera Hadir dengan Format yang Lebih Adil

10 Februari 2023 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
European Super League. Foto: Instagram/@european.super_league
zoom-in-whitePerbesar
European Super League. Foto: Instagram/@european.super_league
ADVERTISEMENT
European Super League (ESL) dikabarkan bakal segera hadir dengan format 60 hingga 80 klub peserta yang berpartisipasi. Merujuk BBC Sport, promotor ESL, A22 Sports Management, berniat mengubah skema kompetisi menjadi lebih adil.
ADVERTISEMENT
Kini ESL akan menghilangkan status klub peserta permanen. Hal ini diharapkan bisa menghapus stigma bahwa ESL hanya diperuntukkan untuk klub-klub elit Eropa saja.
Sebelumnya pada 2021, ESL sempat ingin digulirkan dengan klub peserta hanya 12 saja. Akan tetapi, hal itu banyak ditentang para fan sehingga ajang ini pun batal.
Rencana awalnya, ESL ingin dihelat dengan jumlah klub peserta mencapai 20 tim dan 12 di antaranya adalah pelopor. Selain itu, lima klub akan bertambah menjadi peserta setiap tahunnya bila pencapaian di liga domestik mereka mumpuni.
Sayangnya, ESL tiba-tiba kekurangan dukungan setelah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Man City, Manchester United hingga Tottenham Hotspur mengundurkan diri. Pihak klub-klub tersebut terpaksa mundur lantaran ada desakan kuat dari para suporter mereka.
Spanduk penolakan European Super League terpasang di Elland Road, Leeds, Inggris. Foto: Lee Smith/ REUTERS
Alhasil, hanya Real Madrid, Barcelona dan Juventus yang diklaim masih berharap ESL dapat dimulai. Maka dari itu, menengok kegagalan pada 2021, kini Bernd Reichart selaku CEO A22 Sports Management, memilih untuk memperbaiki sistem ESL.
ADVERTISEMENT
Dengan konsep baru, ESL nantinya bakal lebih terbuka untuk diikuti oleh sebanyak mungkin klub-klub Eropa. Kuota peserta yang tersedia mencapai 60 hingga 80 klub dan tentunya Reichart menjamin ajang ini tidak akan mengganggu kompetisi domestik mereka.
Adapun pihak ESL pernah terlibat sengketa dengan UEFA dan FIFA pada Desember 2022 lalu. Pihak pengadilan pun mengambulkan tuntutan ESL untuk UEFA dan FIFA supaya tidak bisa menghukum klub yang mendukung berpartisipasi dalam kompetisi mereka.
Kini ESL sedang berupaya untuk membangun kembali iklim kompetisi yang baru. Sehingga mereka berharap ESL akan mendapat lebih banyak dukungan ke depannya.