Everton vs City: Momentum Runtuhkan Tuah Goodison Park

6 Februari 2019 7:17 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upaya dari Riyad Mahrez untuk membobol gawang Everton. Foto: REUTERS/Andrew Yates
zoom-in-whitePerbesar
Upaya dari Riyad Mahrez untuk membobol gawang Everton. Foto: REUTERS/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peluang Manchester City untuk kembali berjaya di Premier League kian terbuka lebar. Kegagalan Liverpool memetik poin penuh di kandang West Ham United pada Selasa (5/2/2019) dini hari WIB itu jadi titik baliknya. Alhasil, kini gap City dengan The Reds kini terpangkas menjadi 3 angka.
ADVERTISEMENT
Keyakinan itu menjalar kepada Pep Gurdiola. Arsitek yang menangani City sejak edisi 2016/17 tersebut menyadari posisi timnya yang sedang berada di atas angin. Meski tak menutup kemungkinan juga situasinya bakal berbalik 180 derajat nantinya. "Tiga-empat hari yang lalu harapan kami pupus, dan kans Liverpool menjadi juara semakin besar. Sekarang kami yang diunggulkan. Akan tetapi, mungkin saja sebentar lagi kami bakal kembali tertinggal, "kata Guardiola dilansir situs resmi klub. “Ini tentang ketenangan. Akan ada kejutan, sulit bagi setiap tim untuk memenangi setiap pertandingan. Saya berbicara dengan para pemain dan selalu meyakinkan jati diri kami sebagai tim kuat."
Proses gol ketiga Sergio Aguero ke gawang Arsenal. Foto: Reuters/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
City berpeluang besar untuk mengudeta posisi pemuncak klasemen dari Liverpool pada Kamis (7/2/2019) dini hari WIB. Mereka bakal melakoni pekan 26 Premier League lebih cepat dengan menyambangi markas Everton.
Bila menang, City bakal naik ke peringkat pertama mengingat mereka unggul catatan selisih gol--meski nantinya torehan poin masih setara dengan Liverpool (62). Kondisi Everton yang sedang jeblok bisa dimanfaatkan oleh City. Total tiga kekalahan mereka telan dalam empat pertandingan terakhir. Termasuk saat keok 2-3 dari Millwall di Piala FA. Namun, City terganjal rekam jejak buruk di Goodison Park. Ya, stadion yang resmi dibuka pada 24 Agustus 1892 itu bukanlah tempat yang ramah bagi City. Dalam lima lawatan terakhirnya di lintas ajang, The Citizens cuma mampu mendulang sepasang kemenangan. Dua laga lainnya dikuasai Everton, sedangkan sisanya berakhir sama kuat. “Goodison Park selalu menjadi medan yang sulit bagi kami. Pendekatannya sama: Pergi ke sana, mencoba dan membuat kinerja yang baik untuk memenangkan pertandingan. Jadi, kami kembali memiliki peluang untuk menjadi yang teratas di liga."
Dua kartu merah di laga City vs Everton. Foto: REUTERS/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, Guardiola layak untuk percaya diri. Selain dari kemenangan 3-1 atas Arsenal akhir pekan lalu, ia memiliki kedalaman skuat yang mumpuni ketimbang Marco Silva. Dalam daftar pemainnya masih ada Leroy Sane yang kondisinya relatif lebih bugar karena diistirahatkan di laga sebelumnya. Kontribusi pemain yang digaet dari Schalke 04 itu juga tak main-main karena sudah mengemas 8 gol dan 9 assist di Premier League musim ini. Selain itu, Guardiola juga bisa menurunkan Riyad Mahrez dan Gabriel Jesus yang sebelumnya cuma turun sebagai pemain cadangan. Pemain yang disebut belakangan itu sedang dalam kondisi on-fire karena sukses mengemas 8 gol dalam 4 laga terakhirnya mentas sebagai starter. Besar kans Jesus untuk menjebol gawang Everton nanti. Kebetulan pada duel terakhir di Goodison Park Maret tahun lalu, mantan penggawa Palmeiras itu sukses menyumbang gol kemenangan City--bersama Sane dan Raheem Sterling.
Kegirangan dari penggawa City usai mencetak gol. Foto: REUTERS/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
Nah, kondisi demikian berbeda dengan Everton, yang menurunkan seluruh personel terbaiknya saat dilibas Wolverhampton Wanderers 1-3. Sepasang motor serangan The Toffees, Gylfi Sigurdsson dan Richarlison, yang turun sejak menit awal. Pun demikian dengan Andre Gomes, Kurt Zouma, Michael Keane, dan Seamus Coleman. Menjadi makin buruk karena keran produktivitas Everton sedang pampat-pampatnya karena cuma mengemas rata-rata sebiji gol dalam tiga pertandingan liga terakhir. Begitu pula dengan barisan pertahanan yang terbukti rapuh karena sudah kemasukan 5 gol dalam rentang waktu tersebut.