Newcastle United vs Spurs

FA Arab Saudi Janji Perangi Pembajakan Hak Siar demi Muluskan Takeover Newcastle

22 Juni 2020 15:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emblem Newcastle United di St James' Park. Foto: AFP/Lindsey Parnaby
zoom-in-whitePerbesar
Emblem Newcastle United di St James' Park. Foto: AFP/Lindsey Parnaby
ADVERTISEMENT
Berbagai benturan mesti dihadapi Kerajaan Arab Saudi dalam proses pembelian klub Premier League, Newcastle United. Salah satu dari benturan itu menyangkut kasus pembajakan hak siar yang terjadi di sana.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Arab Saudi, lewat Saudi Public Investment Fund (PIF), menjadi investor utama dari konsorsium yang saat ini tengah berupaya untuk mengakuisisi Newcastle dari tangan Mike Ashley.
Ashley sejatinya sudah menerima tawaran senilai 300 juta poundsterling dari konsorsium tersebut. Namun, takeover Newcastle tak kunjung rampung akibat sejumlah masalah, dan pembajakan hak siar itu menjadi salah satu di antaranya.
Kerajaan Arab Saudi disinyalir membiarkan beoutQ, situs penyedia siaran olahraga ilegal, beroperasi di negara mereka. Keterlibatan Kerajaan Arab Saudi ketahuan berkat investigasi World Trade Organization (WTO).
Hasil investigasi WTO itu bisa menjegal proses takeover Newcastle. Pasalnya, konsorsium anyar yang ingin membeli klub Premier League mesti melewati tes dari pemilik klub dan badan eksekutif operator liga. Nah, kasus pembajakan itu bisa menjadi pertimbangan di tes tersebut.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu. CEO BeIN Sports—perusahaan siaran olahraga dari Qatar yang turut dibajak beoutQ—Yousef Al-Obaidly, sudah mengirimkan surat kepada Premier League dan semua pemilik klub untuk mempertimbangkan proses takeover Newcastle.
Untungnya, Kerajaan Arab Saudi tak sendirian melawan dunia. FA Arab Saudi (SAFF) menyatakan bahwa mereka akan turut memerangi kasus pembajakan yang terjadi.
Joselu usai mencetak gol ke gawang Spurs. Foto: REUTERS/Scott Heppell
“Hak siar adalah sumber kehidupan, tak hanya bagi yang elite, tetapi juga seluruh piramida olahraga. Kami bertanggung jawab untuk ikut memerangi pembajakan dan kami sudah memiliki rencana untuk melakukan itu,” tulis Presiden SAFF, Yasser Hassan Almisehal, dalam surat yang dikirim ke UEFA, dikutip dari BBC.
Menurut BBC, Almisehal tak hanya mengirim surat tersebut kepada UEFA, tetapi juga FIFA, Komite Olimpiade Internasional (IOC), dan, tentu saja, Premier League.
ADVERTISEMENT
Jaminan yang diberikan Almisehal itu, setidaknya, bisa memuluskan jalan konsorsium yang dipimpin PIF dan Kerajaan Arab Saudi untuk membeli Newcastle United. Namun, seperti yang sudah disebutkan, perkara pembajakan ini tak menjadi satu-satunya masalah yang mereka hadapi.
Protes juga datang dari tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz. Khashoggi adalah jurnalis asal Arab Saudi yang dibunuh secara sadis di Turki.
Nah, yang disinyalir menjadi dalang dari pembunuhan Khashoggi adalah Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, yang juga menjadi Presiden PIF.
Selain itu, konsorsium yang didanai oleh Arab Saudi tersebut mesti bersaing dengan pebisnis asal Amerika Serikat, Henry Mauriss, dalam pembelian Newcastle United.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten