Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mari memutar ulang ingatan. Tidak perlu jauh-jauh amat, cukup sampai 30 Juli 2019. Persib Bandung tengah berhadapan dengan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang.
ADVERTISEMENT
Laga sudah memasuki injury time. Papan skor Stadion Kanjuruhan menunjukkan keunggulan 5-0 untuk Arema. Sepak bola itu perkara logis. Hampir mustahil Persib mengejar ketertinggalan.
Namun, ada yang belum kandas di hadapan keterpurukan. Febri Hariyadi tak mau melempar handuk dan mengibarkan bendera putih. Ia hanya mau berupaya meski logika berkata: Kalian sudah kalah.
Febri menerima bola muntahan. Ia menggiring bola menuju kotak penalti dari sisi kiri pertahanan Arema. Entah apa yang berputar-putar dalam kepalanya. Yang jelas, ia melepaskan tembakan dengan kaki kirinya. Kurniawan Kartika Ajie tak mampu menyelamatkan gawangnya. Kedudukan berubah menjadi 1-5.
Arema tentu tetap menutup laga dengan kemenangan, telak pula, 5-1. Namun, gol itu menegaskan setinggi apa determinasi pemain 23 tahun itu setiap kali turun arena bersama 'Maung Bandung'.
ADVERTISEMENT
Determinasi ini akhirnya menghadirkan catatan spesial untuk Febri. Catatan tersebut mengukuhkannya sebagai salah satu pemain terbaik Persib.
Performa brilian Febri belum berhenti. Teraktual, ketika lawan Madura United, beberapa kali Febri tak segan beradu sprint dengan Alfath Fathier--rekan satu angkatannya di Diklat Persib. Itu belum ditambah dengan kegigihannya berkali-kali menerobos pertahanan lawan lewat cut inside.
Melansir situs resmi klub, Febri tercatat sebagai pemain dengan torehan gol dan assist terbanyak di Persib , enam gol dan tiga assist. Koleksi golnya itu menyamai torehan Ezechiel N'Douassel.
Dua gol dibukukannya dalam laga kandang dan tandang melawan Persipura, dua gol saat berduel melawan Kalteng Putra, serta masing-masing satu gol di laga melawan Arema dan Madura United.
ADVERTISEMENT
Catatan gol Febri membaik dibanding dengan dua musim terakhir. Pada Liga 1 2017, Febri hanya membuat satu gol. Pada 2018, ia membukukan empat gol.
Untuk urusan assist, jebolan Diklat Persib ini berhasil mengungguli Supardi dan Henhen Herdiana yang sudah menorehkan 2 assist.
Produktivitas Febri bisa membantu Persib yang kerap kesulitan mencetak gol, menyusul tumpulnya Ezechiel. Febri diprediksi bisa masuk jajaran pencetak gol terbanyak Persib musim ini, mengingat Liga 1 masih tersisa beberapa pekan lagi.
Namun, penggawa Timnas U-22 di ajang SEA Games 2017 itu tak mau besar kepala. Baginya, yang terpenting Persib bisa meraih hasil maksimal pada 2019.
"Saya pribadi tak ada target menjadi top skorer atau top assist. Saya hanya ingin selalu berusaha untuk tampil baik dan terus menjadi lebih baik. Gol atau assist hanya bonus dalam permainan," ujar pemain yang akrab disapa Bow tersebut.
ADVERTISEMENT
"Siapa pun yang berpeluang cetak gol, pasti semua pemain akan mendukungnya. Yang terpenting tim mendapat hasil maksimal dan bisa membalas dukungan Bobotoh dengan hasil maksimal," tambahnya.
Terdekat, Persib akan kembali turun arena melakoni dua laga berat: Melawan Persebaya (19/10) dan Bhayangkara FC (23/10). Siapa pun yang menggilai Persib, silakan berharap agar pendar Febri tak meredup.