FIFA Sambangi PSSI: Bahas Program sampai Pematangan Komite Ad Hoc

11 April 2019 22:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, memberikan keterangan resmi kepada wartawan usai bersua perwakilan FIFA Foto: Alan Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, memberikan keterangan resmi kepada wartawan usai bersua perwakilan FIFA Foto: Alan Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
Dua perwakilan FIFA, Luca Nicola (Kepala Layanan Pemerintahan Asosiasi Anggota) dan Rolf Tanner (Penasihat Hukum), datang ke Indonesia untuk mengadakan pertemuan dengan PSSI pada 10 dan 11 April 2019. Dalam pertemuan dengan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria tersebut ada beberapa persoalan yang dibahas, mulai dari program PSSI sampai masalah persepakbolaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pertemuan tersebut diadakan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta Pusat. Di situ, program PSSI yang dibahas adalah kompetisi usia muda serta kursus wasit dan pelatih. FIFA berpesan agar program-program tersebut tetap berjalan meskipun persepakbolaan Indonesia tengah dilanda berbagai persoalan.
"Dua pekan lalu FIFA datang ke Sawangan untuk memantau Festival U-16 Filanesia. Itu merupakan bagian dari persiapan menghadapi Elite Pro Academy U-16. Pertemuan hari ini adalah follow up dari hasil dua pekan lalu. FIFA mengirimkan delegasi untuk mengetahui lebih dalam program-program PSSI yang tengah berjalan," jelas Tisha seusai pertemuan.
Kantor pusat FIFA di Zurich, Swiss. Foto: SEBASTIEN BOZON / AFP
"Kami memastikan bahwa seluruh program yang telah dicanangkan oleh PSSI di akhir tahun 2017 dan disahkan di Kongres 2018 tetap bisa berjalan lancar, walaupun situasi organisasi memang menuju Kongres Luar Biasa seperti yang telah diagendakan oleh Exco. FIFA berpesan agar pelaksanaan program pengembangan pelatih, wasit, dan pemain tetap berjalan lancar," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain soal program, situasi organisasi juga menjadi bahasan. Dalam kesempatan tersebut FIFA berpesan agar PSSI mereviu kembali statuta serta sejumlah regulasinya.
"Kami sampaikan keputusan-keputusan dri Komite Disiplin. FIFA kemudian berpesan agar Statuta PSSI dan seluruh regulasi PSSI harus direviu dengan baik karena ini menjadi salah satu agenda PSSI yang kami sahkan di Kongres Tahunan PSSI lalu," kata Tisha.
"Di Kongres 2019 kemarin salah satu agenda utama yang kami sahkan adalah perbaikan amandemen Statuta PSSI tahun 2018. Kami harus konsultasi kepada FIFA karena mereka memiliki edisi terbaru juga. Kami harus tahu yang paling terbarunya seperti apa."
PSSI yang diwakilkan Sekjen Ratu Tisha Destria, bersua perwakilan FIFA diwakili oleh Head of Member Associations Governance Services, Luca Nicola, dan Legal Counsel / Group Leader (Legal & Integrity Division), Rolf Tanner. Foto: PSSI
"Beberapa regulasi PSSI yang harus diperbaiki utamanya mengenai regulasi pelatih, pemain, wasit, dan juga regulasi keanggotaan karena kita memiliki anggota SSB terafiliasi yang sekarang tercantum di statuta," jelas jebolan FIFA Master tersebut.
ADVERTISEMENT
Bahasan terakhir adalah mengenai Komite Ad Hoc Integrity. Komite ini dibentuk pada Kongres Tahunan 2019 lalu untuk mengawasi permasalahan di sepak bola Indonesia, termasuk soal pengaturan skor. Dalam menjalankan tugasnya, komite ini menggandeng pihak kepolisian.
"Kami melaporkan progress Komite Ad Hoc Integrity seperti apa. Mereka bekerja hingga akhir tahun ini. Maka dari itu nanti di Kongres Januari 2020 juga harus dilaporkan kembali kepada Kongres, apa saja yang telah dilakukan oleh Komite Ad Hoc Integrity," papar Tisha.
"FIFA memberikan saran bahwa nantinya setelah Komite Ad Hoc Integrity ini selesai melakukan pekerjaannya, harus dibentuk Departemen Integritas PSSI yang berjalan sesuai prosedur FIFA,'' tutupnya.