Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Enam setengah tahun lamanya Gary Cahill menjadi pemain Chelsea. Tujuh trofi, baik di kancah domestik maupun kontinental, berhasil dia dapatkan. Tak cuma itu, jabatan kapten pun dia emban sepeninggal John Terry. Kendati demikian, Cahill akhirnya justru harus meninggalkan Chelsea dalam keadaan kesal.
ADVERTISEMENT
Adalah Maurizio Sarri yang jadi sebab kekesalan Cahill. Mantan pemain Aston Villa itu merasa Sarri telah memperlakukannya dengan tidak layak.
Sepanjang musim, Cahill hanya turun selama 22 menit di Premier League. Catatan tersebut didapatkannya dari dua penampilan sebagai pengganti. Teranyar, dia melakoni peran itu kala Chelsea menghajar Watford 3-0, yang sekaligus merupakan pertandingan perpisahannya dengan publik Stamford Bridge.
Keengganan Sarri memainkannya itulah yang membuat Cahill bingung dan kesal. Apalagi, pelatih asal Italia itu, menurut Cahill, tidak pernah memberinya penjelasan yang memuaskan.
"Bagiku pribadi musim ini buruk sekali. Aku akan menghapus ini dari benakku. Memori terakhirku di Chelsea adalah final Piala FA musim lalu," tutur Cahill usai laga melawan Watford seperti dikutip dari ESPN.
ADVERTISEMENT
"Sulit sekali. Dalam enam musim sebelumnya aku selalu bermain reguler dan aku telah memenangi segalanya bersama Chelsea. Jadi, untuk menyaksikan tim berlaga dari tribune bukan sesuatu yang kuharapkan. Aku tahu bagaimana klub ini bekerja, aku punya hubungan baik dengan para pemain dan staf, tetapi itu semua justru tidak pernah dimanfaatkan."
"Begini... Kalau kamu tidak memainkan seorang pemain, siapa pun dirinya, untuk dua, tiga, empat pertandingan, kamu tidak perlu memberi penjelasan. Akan tetapi, jika sampai delapan atau sembilan pertandingan, ya, tolong beri penjelasan. Ada apa? Si manajer sama sekali tidak pernah melakukan itu."
"Aku melihat situasi yang sama terjadi pada pemain lain, bukan cuma aku, dan itu tidak benar. Sulit rasanya menaruh respek pada seseorang yang tidak menghormati pemain-pemain yang telah berjasa untuk klub," papar Cahill panjang lebar.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Sarri sudah memberi penjelasan versinya soal kenapa dia hampir tak pernah memainkan Cahill. Pada Desember lalu eks pelatih Napoli itu berkata bahwa Cahill tidak memiliki teknik yang cukup bagus untuk bermain di timnya. Meski begitu, bek Timnas Inggris ini tetap tidak puas. Dia merasa mampu beradaptasi dengan taktik mana pun.
"Aku sudah pernah beradaptasi dengan taktik, formasi, dan filosofi semua manajer yang melatihku. Aku pun akan terus belajar dari pelatihku selanjutnya. Semua pengalaman, baik atau buruk, adalah proses pembelajaran," tegasnya.
Pada bursa transfer Januari silam Cahill sebetulnya pernah mengeluhkan perlakuan Sarri ini. Dia pun sempat mengancam bakal hengkang di pertengahan musim. Akan tetapi, pada akhirnya pria kelahiran Dronfield ini memilih untuk bertahan sampai kontraknya habis dan tidak berbicara macam-macam lagi soal pelatihnya itu. Cahill pun merasa bangga akan caranya menghadapi situasi sulit ini.
ADVERTISEMENT
"Aku tidak pernah merecoki siapa pun dan aku selalu berlatih keras setiap harinya. Aku menghormati semua orang di klub ini, semua orang yang pernah memberiku kesempatan. Maka dari itu, aku harus tetap menunjukkan sikap yang benar. Ketika kamu melihat Ethan Ampadu atau pemain muda lainnya, mereka akan melihat caramu bersikap, sehingga kamu harus memberi contoh yang benar," kata Cahill.
Seusai pertandingan melawan Watford itu para pemain Chelsea memberi penghormatan terakhir kepada Cahill dengan melemparkannya ke udara. Setelah itu, Cahill juga melakukan putaran kehormatan mengelilingi lapangan bersama istri dan anak-anaknya. Di situasi itu, Sarri tidak terlihat sedikit pun. Meski demikian, di kesempatan terpisah, eks bankir itu tetap memuji kontribusi Cahill sepanjang musim.
ADVERTISEMENT
"Cahill , sepanjang musim, selalu bersikap profesional. Dia cuma bermain di lima, enam, atau tujuh pertandingan, tetapi dia tetap merupakan figur penting di tempat latihan dan di ruang ganti. Ini adalah laga terakhirnya bersama Chelsea sehingga dia memang harus turun ke lapangan. Memang cuma beberapa menit, tetapi itu sangatlah penting baginya dan bagi para suporter," kata Sarri.