Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pada awal musim ini, Gary Cahill adalah salah satu sosok yang kerap dihujani kritik. Alasannya sederhana: Cahill kerap melakukan blunder yang berakibat Chelsea kehilangan poin. Padahal di saat yang sama ia adalah kapten The Blues --mengingat John Terry yang kerap dibangkucadangkan Antonio Conte.
ADVERTISEMENT
Karenanya, banyak yang meragukan apakah ia memang benar-benar layak mengemban ban kapten jika Terry absen atau pergi dari Chelsea. Namun dari sekian banyak yang meragukan Cahill, tidak terdapat sosok Conte di dalamnya. Conte percaya betul dengan kemampuan bek Tim Nasional Inggris ini.
Cahill mampu selalu menjadi pilihan utama Conte. Bahkan ketika Conte mengganti skema empat bek menjadi tiga bek, Cahill tetap mendapat posisi inti. Dan ternyata, kepercayaan Conte ini dibayar dengan baik oleh eks-pemain Bolton ini. Cahill perlahan-lahan tak ceroboh lagi. Ia justru mampu menjadi pemimpin lini belakang Chelsea.
Laga demi laga dilewati The Blues dengan tiga poin dan catatan tanpa kebobolan. Cahill jelas salah satu yang berkontribusi besar atas hal itu. Tapi tak cuma itu saja. Selain berkontribusi dalam hal defensif, ia juga berkontribusi cukup besar dalam hal menyerang, terutama perihal produktivitas.
ADVERTISEMENT
Tengok saja bagaimana sepanjang musim ini, Cahill sudah berhasil mencetak enam gol di ajang Premier League. Jumlah tersebut bahkan membuatnya menjadi salah satu pemain belakang terproduktif di ajang tersebut. Jelas apabila Cahill memang benar-benar ingin membungkam kritik yang mengarah padanya.
Apalagi, pada Sabtu (13/5) dini hari WIB ini, Cahill sudah berhasil mengantarkan Chelsea meraih gelar juara Premier League musim ini, setelah menaklukkan West Bromwich Albion di The Hawthorns dengan skor 1-0. Cahill tentu adalah kapten Chelsea di laga ini.
Keberhasilan dan kebangkitannya ini pun dimaknainya sebagai sebuah pembuktian. Pembuktian atas segala kritik yang telah menghajarnya di awal-awal musim. Juga pembuktian bagi mereka yang telah meragukan Chelsea untuk bisa meraih gelar juara karena menelan hasil buruk pada musim lalu.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, setelah hanya mampu finis di peringkat 10 musim lalu, tak sedikit yang meragukan Chelsea untuk bisa menjadi kampiun. Apalagi ini adalah musim perdana Conte. Namun pada akhirnya, prediksi hanyalah prediksi, dan Chelsea serta Cahill bisa menjadi juara.
"Ada peluang yang Anda ingin raih dengan kedua tangan Anda, dan Anda bisa melakukannya. Anda harus menikmati momen-momen seperti ini. Kami telah menjadi tim terbaik di liga. Kami pantas mendapatkannya, karena kami telah bekerja keras. Tidak ada perasaan yang lebih baik, kami harus menikmati momen ini," ujar Cahill seperti dilansir dari Soccerway.
"Orang-orang mencoret Anda saat awal musim. Ini adalah satu-satunya cara untuk membungkam mereka. Kami adalah grup pemain-pemain spesial. Untuk menunjukkan karakter setelah musim lalu, dan Michy (Batshuayi) datang memberikan gol, kami memenangi gelar. Kami adalah juara," tegasnya.
ADVERTISEMENT