Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Giaccherini: Napoli Tidak Akan Juara jika Tetap Dilatih Maurizio Sarri
10 Februari 2018 7:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Kritikan kepada pelatih Napoli, Maurizio Sarri, datang dari pemainnya sendiri yang dipinjamkan ke Chievo Verona , Emanuele Giaccherini. Menurut Giarccherini, Napoli tidak akan memenangi gelar apa pun jika Sarri masih menduduki kursi kepelatihan.
ADVERTISEMENT
Yang menjadi fokus kritik Giaccherini adalah kecenderungan Sarri yang percaya kepada pemain yang itu-itu saja. Dilansir Football Italia, Giaccherini menyayangkan keputusan Sarri yang tak mau memberi kesempatan kepada pemain lain.
“Dia (Maurizio Sarri) bermasalah dengan para pemain. Baginya, hanya ada 14-15 orang pemain di dalam tim. Padahal, syarat untuk memenangi gelar juara adalah kemampuan membangun tim,” ungkap Giaccherini.
"Kalian harus membuat semua orang merasa penting. Hal ini yang tidak saya dapatkan bersama Napoli. Saya jadi bertanya-tanya kepada diri sendiri mengapa saya jarang bermain. Barangkali karena cedera," imbuh eks pemain yang diboyong Napoli dari Sunderland ini.
Cedera otot menguras keterlibatannya di skuat utama Napoli pada awal-awal musim 2016/2017. Ia tak mampu mengamankan satu tempat di tim inti sejak kembali bugar. Giaccherini hanya bermain 344 menit selama dua tahun bersama Napoli. Akhirnya, ia dipinjamkan ke Chievo tepat saat deadline day bulan lalu.
ADVERTISEMENT
“Saya pikir ini juga tentang kesalahan taktikal. Sebenarnya saya seorang gelandang, bukan pemain sayap. Namun, saya tidak pernah bertanya mengapa dia tidak pernah memainkan saya," jelas Giarccherini.
Dalam kritiknya, Giaccherini juga membandingkan gaya kepelatihan Sarri dan Antonio Conte . Menjadi bagian dari skuat Azzurri, Giaccherini pernah merasakan asuhan Conte.
"Bagi Antonio Conte, semua pemain sangat penting dan tak seorang pun terpinggirkan. Sementara bagi Sarri, yang paling penting adalah starting XI-nya, pemain yang lain bakal jadi prioritas nomor sekian,” imbuhnya.
Minimnya kepercayaan yang diberikan Sarri membikin Giaccherini ingin hengkang dari Napoli sejak bursa transfer musim panas tahun lalu. Agennya, Furio Valcareggi, mengaku bahwa ia berusaha untuk mentransfer Giaccherini ke Fiorentina.
ADVERTISEMENT
Di tengah upaya transfer itu, pihak Napoli justru mencegah kepindahan Giaccherini. Di bursa transfer, mereka tidak bisa mencari pemain lain yang kualitasnya lebih baik daripada Giaccherini.
“Dianggap sebagai pemain yang tidak dijual untuk klub seperti Napoli jadi kebanggaan buat kami," ujar Valcareggi.
Status sebagai ‘pemain yang tidak dijual’ seharusnya dibuktikan dengan bertambahnya menit bermain. Namun, Giaccherini tak kunjung menerima hal ini di tim.
Akibatnya, sang agen kembali mengusahakan kepindahannya. Dalam salah satu wawancaranya di awal Januari lalu, Valcareggi bahkan menegaskan, Giaccherini sudah pasti pindah di bursa transfer musim dingin ini.
Beruntung, segala polemik tentang kepindahannya sudah terjawab. Sekarang, Giaccherini siap memulai debutnya bersama Chievo. Bagi pemain yang juga pernah bermain untuk Juventus ini, kedatangannya ke Chievo ibarat kelahiran kedua.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat berapi-api, berani untuk melakukan yang terbaik, dan siap membayar kepercayaan yang sudah mereka (Chievo) berikan untuk saya. Saya memilih Chievo karena mereka benar-benar menginginkan saya.”
“Mereka sampai berbicara kepada istri saya, meyakinkan bahwa mereka siap memboyong saya berapa pun harganya. Saya berharap bisa mengakhiri karier di Chievo dan merebut kemenangan kedua.”
“Walau usia saya sudah 32 tahun, saya percaya karier saya masih akan bertahan di level yang tinggi dalam tiga-empat tahun ke depan. Saya mendapat banyak hal yang bisa saya berikan,” tegas Giaccherini.
Atas segala yang dialaminya, satu-satunya pilihan yang dimiliki Giaccherini sekarang adalah bertanding sehebat-hebatnya dan sekuat-kuatnya untuk Chievo yang telah menyelamatkannya dari status sebagai pemain terpinggirkan. Karena bila tidak, bukannya tak mungkin ia bakal mengalami nasib serupa di Napoli. Di giornata ke-24 ini, Chievo bakal melakoni laga kandang melawan Genoa, pada Minggu (11/2/2018).
ADVERTISEMENT