Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gibran Rakabuming Terang-terangan Dukung Erick Thohir Jadi Ketum PSSI
15 Januari 2023 19:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, secara terbuka memberikan dukungan penuh kepada Erick Thohir untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2023-2027. Ia percaya dengan kapabilitas Menteri BUMN RI itu.
ADVERTISEMENT
Alasan Gibran memberikan dukungan tersebut karena baginya Erick adalah orang yang profesional. Terlebih, Erick mempunyai pengalaman di bidang sepak bola sebagai mantan Presiden Inter Milan.
"Calon Ketum PSSI sudah pada daftar, biar berproses saja, saya secara pribadi dan personal serta terbuka mendukung Pak Erick Thohir jadi Ketum PSSI," ujar Gibran kepada wartawan di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, usai membuka event budaya Grebeg Sudiro, Minggu (15/1).
Gibran mengatakan, dukungan pada Erick itu juga diberikan Direktur Utama (Dirut) Persis Solo, Kaesang Pangarep. Kaesang memang ikut mendampingi Erick saat mengembalikan formulir pendaftaran Ketum PSSI ke kantor PSSI di GBK Arena, Jakarta, Minggu (15/1).
Meski mendukung Erick Thohir, Gibran Rakabuming memastikan tidak punya masalah dengan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang menjabat Ketum PSSI 2019-2023. Namun untuk situasi saat ini, PSSI butuh orang profesional, pengalaman, dan berkomitmen menjadikan sepak bola Indonesia lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Saya baik ke semua orang. Situasi saat ini sedang chaos dan carut-marut. Kita butuh orang profesional, pengalaman dan komitmen serta tulus menangani sepak bola adalah Erick Thohir," tegas dia.
Ditanya terkait rangkap jabatan Erick sebagai Menteri BUMN dan pemilik 20 persen saham Persis Solo, Gibran mengaku tidak tahu mekanismenya boleh begitu atau tidak.
"Soal saham Pak Erick 20 persen di Persis Solo tanya ke Kevin Nugroho (Direktur Persis Solo)," katanya.
Gibran Rakabuming menambahkan, pihaknya juga menyoroti dihentikannya Liga 2 dan tidak adanya degradasi Liga 1 2022/2023. Baginya, hal itu sangat merugikan pemilik klub.
"Maka kan saya bilang, kalah menang tidak ada artinya, Liga 1 tidak ada degradasi. Ini sangat merugikan semua aspek ekosistem persepakbolaan Indonesia," tandasnya.
ADVERTISEMENT