Griezmann soal FIFA Awards: Masa Tak Ada Pemain Prancis?

5 September 2018 19:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antoine Griezmann merayakan kesuksesan Timnas Prancis menjuara Piala Dunia 2018. (Foto: Michael Dalder/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Antoine Griezmann merayakan kesuksesan Timnas Prancis menjuara Piala Dunia 2018. (Foto: Michael Dalder/Reuters)
ADVERTISEMENT
Antoine Griezmann melihat The Best FIFA Football Awards sebagai sebuah ketidakadilan. Tidak cuma untuk dirinya, tetapi juga para penggawa Timnas Prancis yang menjuarai Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
FIFA telah mengumumkan tiga finalis untuk kategori Pesepak Bola Pria Terbaik. Mereka adalah Cristiano Ronaldo (Juventus), Luka Modric (Real Madrid), dan Mohamed Salah (Liverpool).
Tiga nama tersebut menorehkan sejumlah prestasi pada musim 2017/18. Ronaldo berperan penting dalam laju Madrid sampai menjuarai Liga Champions, mengalahkan Liverpool dan Salah di partai puncak. Adapun, Modric merupakan sosok kunci Timnas Kroasia melenggang ke final Piala Dunia 2018.
Namun, perlu diingat bahwa yang mengalahkan Kroasia adalah Prancis. Griezmann sendiri mencetak 4 gol di Rusia, salah satunya mewarnai kemenangan Prancis di laga puncak. Inilah yang membuat Griezmann merasa bahwa dirinya atau pemain Prancis lain pantas berada di daftar finalis.
"Aneh sekali. Piala Dunia digelar FIFA dan penghargaan ini diberikan oleh FIFA. Kemudian, tak ada satu pun pemain Prancis di sana. Ini memang pilihan, tetapi berangkat dari fakta yang ada, saya merasa terkejut," tutur Griezmann seperti dilansir L'Equipe.
ADVERTISEMENT
Memang sulit Griezmann mengendalikan para pemilik suara. Sebab, mereka yang terlibat pemilihan tergolong beragam, mulai dari kapten dan pelatih timnas, jurnalis terpilih, serta suporter yang bisa melakukan voting secara online.
Untuk penilaian yang lebih adil, sekaligus menebus kegagalannya di The Best FIFA Football Awards, Griezmann lantas berharap ke Ballon d'Or. Pemungutan suara untuk penghargaan yang digelar France Football ini cuma melibatkan jurnalis olahraga.
Kalau para jurnalis memiliki pandangan objektif, Griezmann pun memiliki peluang besar. Dia tidak cuma bermodalkan gelar juara Piala Dunia, tetapi juga trofi Piala Super Eropa dan Liga Europa bersama Atletico Madrid.
Selebrasi Antoine Griezmann. (Foto: REUTERS/Sergio Perez)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Antoine Griezmann. (Foto: REUTERS/Sergio Perez)
"Ballon d'Or adalah penghargaan prestisius dan bagaikan puncak untuk seorang pemain. Tidak ada yang lebih tinggi dari itu. Memang ada gelar individu di liga, Piala Dunia, atau Piala Eropa, tetapi Ballon d'Or tidaklah sama," tutur Griezmann.
ADVERTISEMENT
"Saya merasa semakin dekat dengan Ballon d'Or. Saat menempati posisi ketiga pada 2016, saya mengalami kekalahan dalam dua partai final. Kali ini, saya memenangi tiga final.
"Bagi saya pribadi, tidak ada capaian yang lebih baik. Saya memenangi tiga trofi dan menjadi penentu dalam momen-momen penting. Ini memang bukan kuasa saya untuk memilih. Namun, membandingkan situasi pada 2016, saya wajib berada di tiga besar Ballon d'Or," kata Griezmann mengimbuhkan.