Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Holebas dan Mendy, Raja-raja Assist Premier League Sejauh Ini
4 September 2018 19:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Disiplin posisi tak lagi berlaku dalam sepak bola modern ini. Seiring berjalannya waktu, pemain dituntut untuk memikul banyak peran, menanggalkan kaidah yang lumrah ditunaikan di posisinya.
ADVERTISEMENT
Tugas penyerang tak hanya mengakhiri peluang, tetapi juga diharuskan mampu menginisiasi peluang itu sendiri. Sementara winger yang identik dengan kecepatan, diwajibkan klinis dalam menyelesaikan peluang, melakukan cutting-inside, dan lebih dari sekadar mengirimkan umpan silang.
Tak ketinggalan dengan beban untuk menyerang dan bertahan yang sama kuatnya bagi seorang gelandang. Pun demikian kiper yang tuntutannya mencakup kemahiran dalam mendistribusikan bola selain hanya menghalau serangan lawan.
Fakta demikian yang membuat Premier League 2018/2019 kali ini semakin menarik. Anda tak akan menemukan gelandang atau penyerang dalam daftar pendulang assist terbanyak. Ya, catatan yang lumrahnya dihuni oleh pemain yang berposisi ofensif dan kreatif.
Benjamin Mendy dan Jose Holebas yang nangkring di posisi teratas sebagai pendulang assist sebanyak 4. Hebatnya lagi, kedua pemain yang berposisi sebagai full-back itu bukan hanya mencatatkan assist tertinggi di Premier League, tetapi juga yang tersubur di lima liga top Eropa.
ADVERTISEMENT
Selain Mendy dan Holebas, Marcos Alonso dan Andrew Robertson juga mencuri perhatian hingga pekan keempat Premier League, dengan sumbangsih masing-masing sepasang assist untuk Chelsea dan Liverpool.
Benjamin Mendy
Mendy adalah salah satu pemain yang beruntung diasuh oleh tangan dingin Pep Guardiola. Juego de Posicion yang diusungnya menelurkan full-back jenius. Tengok saja Dani Alves dan Joshua Kimmich yang merupakan warisan dari keberhasilan Guardiola.
Nah, Mendy memiliki benang merah yang sama dari kedua nama di atas: piawai dalam mengirimkan umpan silang. Total 8 assist yang disumbangkannya untuk AS Monaco di musim 2016/2017 cukup menggambarkan kemahirannya dalam mengakomodir peluang.
Spesialisasi demikian yang membuat Mendy didorong lebih ofensif ketimbang Kyle Walker yang jadi tumpuan serangan sayap di musim lalu. Fabian Delph yang sebelumnya mengisi pos full-back kiri memang tak buruk-buruk amat. Hanya saja, insting menyerangnya tak sebaik Mendy.
ADVERTISEMENT
Konstelasi sejajar Mendy antara dan Raheem Sterling jadi kekuatan tersendiri. Saat berhadapan dengan Arsenal misalnya, alumnus akademi Le Havre itu sering terlihat bergerak lebih ke jantung pertahanan lawan dibanding Sterling. Saking ofensifnya, Mendy bahkan kerap terlihat sejajar dengan Fernandinho, Ilkay Guendogan, dan David Silva --tiga gelandang yang jadi tumpuan di area sentral.
Fernandinho dan Guendogan intens berada di sektor kanan selain ditugaskan menjaga kedalaman. Sementara Silva bergerak dinamis untuk muncul dari lini kedua. Sedangkan Mendy, jadi inisiator serangan dari sektor kiri, demi mengakomodir Sterling untuk melakukan cutting-inside. So, tak berlebihan untuk menganggap Mendy sebagai gelandang keempat City.
Jose Holebas
Berbicara tentang nasib, Holebas memang tak seberuntung Mendy. Pemain berpaspor Yunani itu cuma bernaung bersama Watford. Eits, jangan salah, Watford kali ini berbeda dengan sebelumnya, tak hanya klub semenjana yang rutin di papan tengah.
ADVERTISEMENT
Javi Gracia sang juru taktik anyar berhasil menuntun The Hornets menyapu bersih empat laga awal Premier League. Eks nakhoda Rubin Kazan itu mengandalkan kecairan melalui format 4-2-2-2 yang diusungnya.
Kunci permainan Gracia adalah memberikan kebebasan pemain kreatifnya untuk bergerak. Bersama Roberto Pereyra, Holebas menjadi salah satu penggawa diberikan mandat demikian.
Pertandingan melawan Crystal Palace di pekan ketiga cukup dijadikan acuan. Holebas terlihat sering berada di sepertiga pertahanan lawan daripada di area pertahanan. Agresivitas yang berbuah satu gol untuk Watford. Nilai plusnya, Holebas merupakan eksekutor tendangan bebas Watford. Spesialisasi yang menghadirkan sepasang assist saat timnya menaklukkan Tottenham Hotspur akhir pekan lalu.
Gamblangnya, tokcernya performa Holebas sejah ini tak bisa terlepaskan dari sistem yang dicanangkan Gracia. Empat assist dalam empat penampilan, setara dengan torehan Holebas di akhir musim lalu. Tentu saja masih sangat mungkin untuk bertambah lebih banyak lagi.
ADVERTISEMENT