Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Laga Tottenham vs Everton, Selasa (7/7) dini hari WIB, diwarnai drama: Dua pemain tim tuan rumah, Hugo Lloris dan Son Heung-min , terlibat perseteruan. Lantas, apa respons Jose Mourinho terkait hal ini?
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kami jelaskan dulu, Lloris dan Son bertengkar saat momen turun minum. Kiper asal Prancis itu berlari menghampiri si winger Korea Selatan dengan wajah kesal.
Tak cuma adu mulut, keduanya pun terlibat kontak fisik, aksi saling dorong-mendorong. Rekan setim mereka harus turun tangan melerai.
Pada akhir babak kedua, sang kapten Spurs dan figur favorit di skuat The Lilywhites itu terlihat sudah saling memaafkan. Mereka berpelukan, menandai pertengkaran telah usai seiring berakhirnya laga Premier League di London Utara tersebut.
Lalu, bagaimana Mourinho menanggapi perkelahian antarpemain di skuatnya itu? Ini katanya.
"Itu mungkin konsekuensi dari pertemuan kami. Mungkin, jika kamu ingin menyalahkan seseorang, itu adalah aku. Aku yang layak dikritik, para pemainku tidak," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Lho, kok, Mourinho malah rela disalahkan atas insiden ini? Ya, karena bisa jadi, Lloris dan Son benar-benar menanamkan pesan dari Mourinho berikut ini ke dalam lubuk hati mereka.
"Aku meminta mereka untuk lebih menuntut. Aku meminta mereka untuk menuntut lebih banyak dari yang lain. Aku meminta mereka untuk menuntut kolega mereka dan mengonversi tekanan itu menjadi semangat tim bahwa kamu harus memberikan segalanya untuk semua," ujar The Special One.
"Sonny adalah pemuda luar biasa yang semua orang sukai, a team boy. Namun, dalam situasi itu, kapten merasa tim bermain kurang baik pada menit-menit akhir babak pertama," sambungnya.
Lloris juga sudah bilang. Perseteruannya dengan Son adalah murni karena faktor sepak bola, tak ada masalah pribadi di antara mereka.
ADVERTISEMENT
"Yang membuatku kesal adalah lawan (Everton ) mendapat kesempatan mencetak gol menjelang akhir babak pertama. Semua itu terjadi karena kita tidak melakukan pressing dengan baik," katanya.
Well, mungkin peluang yang dimaksudnya itu adalah tembakan Richarlison yang akhirnya out. Son memang pemain yang ditugaskan untuk menyerang, tetapi dalam sepak bola modern, seorang winger seperti dia juga harus melakukan tugas defensif.
Laga itu sendiri dimenangi oleh Tottenham Hotspur dengan skor 1--0. Gol bunuh diri Michael Keane mengantarkan mereka ke peringkat 8 klasemen sementara Premier League.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.