Indonesia-Australia Wajib Sediakan 16 Stadion untuk Piala Dunia 2034

27 Juni 2019 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Stadion Gelora Bung Karno Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Stadion Gelora Bung Karno Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia menatap mimpi bernama Piala Dunia 2034. Setelah masuk sebagai calon tuan rumah bersama dengan ASEAN, kini pintu lain juga terbuka menyusul tawaran dari Australia.
ADVERTISEMENT
Ya, Australia hendak menggandeng Indonesia sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2034. Niatan tersebut bahkan sudah dimulai dengan mengadakan pembicaraan antara Federasi Sepak Bola Australia (FFA) dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada pekan lalu.
"Federasi Sepak Bola Australia telah melakukan diskusi dengan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) tentang kemungkinan mengajukan penawaran sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2034. Penawaran tuan rumah bersama Indonesia-Australia juga telah didiskusikan pada pekan lalu dalam 'AFF Council Meeting' di Laos," tulis pernyataan resmi FFA, Kamis (27/6/2019).
Meski demikian, tak mudah sama sekali bagi Indonesia dan Australia untuk maju bersaing untuk mendapatkan status tuan rumah Piala Dunia 2034. Salah satu tantangan terberat ialah menyiapkan infrastruktur, terutama stadion.
ADVERTISEMENT
Semenjak 1998, FIFA menambah tim peserta Piala Dunia menjadi 32 dari sebelumnya berjumlah 24. Ketika itu, terdapat 10 stadion di 10 kota yang digunakan sebagai venue. Teraktual, Rusia menyediakan 12 stadion untuk menghelat Piala Dunia 2018.
Penonton Piala Dunia 2018 bersiap menuju Qatar. Foto: AFP/Jewel Samad
Lantas, mengapa pekerjaan Indonesia dan Australia menjadi lebih berat?
Untuk kali kedua sepanjang sejarah Piala Dunia, FIFA akan kembali mengambil keputusan penting terkait penambahan jumlah peserta. Karena pada Piala Dunia 2026, jumlah tim peserta akan bertambah dari 32 tim menjadi 48 tim.
Membengkaknya negara partisipan pun sontak mengubah banyak hal. Selain format turnamen, jumlah stadion yang digunakan untuk menghelat setiap laga pun bertambah.
Di Piala Dunia 2018, Rusia menggunakan 12 stadion yang tersebar di 11 kota untuk menghelat total 64 pertandingan. Nah, di Piala Dunia 2034, dengan mengacu kepada 48 tim, tuan rumah mesti menyediakan 16 stadion untuk menggelar 80 laga.
ADVERTISEMENT
Jika dibagi rata, Indonesia dan Australia wajib menyediakan masing-masing delapan stadion. Jumlah yang sejatinya tak banyak, tetapi terasa begitu berat bila mengacu kepada standar yang ditetapkan FIFA.
Stadion Papua Bangkit menjadi satu-satunya stadion berstandar internasional di wilayah timur Indonesia. Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan
Saat ini, Indonesia mungkin hanya punya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Papua Bangkit yang benar-benar siap menggelar event sekelas Piala Dunia. Dengan kapasitas 80 ribu lebih penonton, SUGBK bahkan layak untuk menggelar partai pembukaan dan final, yang telah sesuai dengan kapasitas standar FIFA sebanyak 80 ribu tempat duduk.
Atas fakta itu, pemerintah tampaknya harus bekerja keras merenovasi atau bahkan membangun stadion baru dalam kurun waktu 15 tahun ke depan. Karena, pada Piala Dunia 2026, FIFA mensyaratkan minimal kapasitas stadion untuk menghelat partai penyisihan grup adalah 40 ribu tempat duduk. Sedangkan, untuk partai semifinal sebanyak 60 ribu tempat duduk.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, pekerjaan Indonesia dan Australia terkait infrastruktur nyatanya tak cuma perkara stadion. Hal lain yang menjadi syarat wajib bagi tuan rumah adalah menyediakan lapangan latihan, penginapan, transportasi (termasuk bandara), lokasi khusus untuk penyiaran internasional, dan lokasi fan fest.
Kesiapan infrastruktur akan sangat menentukan kelayakan Indonesia dan Australia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. FIFA bahkan menjadikan infrastuktur sebagai acuan penilaian dengan memberikan bobot hingga 70%. Sedangkan, 30% lainnya berupa elemen komersial.
Syarat-syarat di regulasi stadion standar AFC. Foto: Anggoro Fajar Purnomo
Meski demikian, tak menutup kemungkinan pula FIFA akan melakukan evaluasi terhadap jumlah peserta usai Piala Dunia 2026. Jika dianggap jumlah 48 tim peserta terlalu banyak sehingga menimbulkan banyak masalah, bukan tak mungkin FIFA mengembalikan peserta Piala Dunia 2030 menjadi 32 tim. Dengan begitu, jumlah stadion yang mesti disiapkan pada Piala Dunia 2034 pun menjadi lebih sedikit yakni sekitar 12 stadion.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, dengan segala pekerjaan berat menanti, masih optimistis Indonesia-Australia bisa meraih status tuan rumah Piala Dunia 2034?