Indra Sjafri Cerita soal Kena Prank Wasit di Final SEA Games

17 Mei 2023 13:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Indra Sjafri berselebrasi usai gol Ramadhan Sananta di Final SEA Games 2023. Foto: Chalinee Thirasupa/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Indra Sjafri berselebrasi usai gol Ramadhan Sananta di Final SEA Games 2023. Foto: Chalinee Thirasupa/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas U-22 Indonesia sempat terkena prank wasit di final SEA Games 2023. Momen itu terjadi di penghujung babak kedua, tepatnya di menit ke-90+8' di mana Indonesia sudah unggul 2-1 atas Thailand.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, wasit asal Oman, Matar Ali yang memimpin jalannya laga meniup peluit usai bola keluar lapangan. Ofisial Indonesia mengira bunyi peluit itu sebagai tanda bahwa pertandingan telah selesai.
Para ofisial, pemain hingga pelatih Indra Sjafri pun langsung merayakan kemenangan, berselebrasi hingga berpelukan satu sama lain.
Namun, wasit menyuruh ofisial Indonesia untuk kembali ke bench. Peluit yang diduga sebagai tanda berakhirnya laga, ternyata hanya peluit yang ditiup akibat bola keluar lapangan. Pelatih Indra Sjafri pun mengaku terkena prank wasit.
“Wasit mengumumkan bahwa ada tujuh menit injury time, jadi ketika waktu ini habis, kami pikir permainan sudah berakhir, jadi kami harus melompat ke lapangan untuk merayakannya, tidak bermaksud menyebabkan perkelahian dengan siapa pun," kata Indra Sjafri sebagaimana dilansir Bongda Plus, Rabu (17/5).
ADVERTISEMENT
Pertandingan akhirnya kembali dilanjutkan. Selang beberapa saat, Thailand ternyata mampu cetak gol. Skor pun jadi imbang 2-2.
Pada momentum ini, terjadi insiden provokasi yang dilakukan para ofisial dan pemain Thailand. Mereka melakukan selebrasi dengan berlarian di depan bench Indonesia. Keributan pun tak terhindarkan. Wasit bahkan sampai harus mengeluarkan beberapa kartu merah kepada ofisial kedua kesebelasan.
"Tak disangka, wasit memberikan tendangan hingga menit ke-11. Ketika ada skor 2-2, Thailand bergegas ke tempat kami untuk memprovokasi, membuat permainan menggila," ujarnya.
Pelatih berusia 60 tahun itupun menyayangkan keributan yang terjadi di antara kedua kesebelasan.
"Bagi saya, tindakan kedua tim seperti itu tidak dapat diterima," ujarnya.
Setelah perkelahian berhasil dilerai, pertandingan kembali dilanjutkan. Timnas Garuda akhirnya berhasil menang dengan skor 5-2 dan berhak membawa pulang emas di cabor sepak bola putra. Emas yang sudah dinantikan selama 32 tahun.
ADVERTISEMENT