Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara dengan JoongAng Ilbo, Shin menumpahkan uneg-unegnya mengenai persepakbolaan Indonesia, mulai dari bagaimana PSSI mengkhianati visi-misinya sampai bagaimana Indra pergi tanpa pamit selepas training camp Timnas U-19 di Thailand.
Kepada situs resmi PSSI, Indra menuturkan bahwa dia bukannya tidak pamit, tetapi harus segera meninggalkan bandara demi menghadiri pernikahan putri Rahmad Darmawan.
Indra mengaku sempat menunggu Shin selesai menjalani proses di imigrasi. Akan tetapi, karena Shin tak kunjung keluar, Indra memutuskan pergi. Sebelum pergi pun Indra sudah berpamitan kepada staf Timnas U-19.
“Bagi orang dengan adat ketimuran seperti kita, datang ke acara seperti ini sangat penting sebagai bagian menghormati undangan dari kolega atau sahabat yang sudah dianggap sebagai kerabat,” jelas Indra.
ADVERTISEMENT
“Saya meminta maaf langsung kepada Shin atas kejadian itu, yang diterjemahkan oleh Yoo Jae Hoon, mantan kiper Persipura yang menjadi salah satu ahli bahasanya,” lanjutnya.
Permintaan maaf itu, kata Indra, dia sampaikan pada sebuah rapat di kantor PSSI. Namun, Indra berkata bahwa Shin tidak memaafkan dan justru mengusirnya dari ruangan.
“Shin minta saya keluar ruangan. Saya pun ikuti permintaannya. Saya ke luar ruangan dan merenung di sana,” tutur Indra.
“Jadi tidak benar kalau saya dikatakan tidak mendampingi dirinya sejak awal perkenalan di Hotel Mulia, lalu disebut mangkir dan juga tidak pernah meminta maaf. Bohong semua itu,” sambungnya.
Perkenalan di Hotel Mulia yang dimaksud Indra adalah ketika dirinya diminta PSSI menjadi asisten Shin pada Desember 2019 selepas SEA Games di Manila. Kata Indra, Shin waktu itu setuju dia menjadi asistennya.
ADVERTISEMENT
“Shin setuju saya menjadi salah satu bagian tim kepelatihan timnas. Bahkan saat saya meminta tambahan satu nama pelatih lokal lagi, yang kemudian saya rekomendasikan Nova Arianto, dia juga setuju,” papar Indra.
Shin sendiri ditugasi melatih Timnas Indonesia di tiga level: senior, U-23, dan U-19. Sebagai salah satu asisten, Indra turut mendampingi Shin dalam menangani semua tim itu. Tugas pertama mereka adalah memimpin TC Timnas U-19.
“Selama waktu itu, tidak pernah satu detik pun saya tidak mendampingi Timnas U-19. Semua kegiatan saya ikuti, berlatih bersama dan menyemangati para pemain,” ucap Indra.
Namun, semenjak kejadian di bandara usai TC di Thailand, Indra dicoret dari staf kepelatihan Shin. Lantas, kewenangan Indra pun berubah menjadi Direktur Teknik PSSI.
Sebagai direktur teknik, keberadaan Indra masih dipermasalahkan oleh Shin. Kata Indra, Shin menyalahkan dirinya usai Timnas senior dikalahkan 1-4 oleh Persita Tangerang dalam sebuah uji tanding. Shin menyebut bahwa pemain-pemain itu bukan pilihannya, melainkan pilihan Indra.
ADVERTISEMENT
“Bagaimana mungkin saya dibilang menjadi penentu pemilihan pemain, sementara saat rapat penentuan pemain saya sudah diusir keluar?” kata Indra.
“Saya sampaikan bahwa 100 persen saya mendukung pekerjaannya di PSSI, termasuk mengusulkan agar pemain mendapatkan tambahan nutrisi dan vitamin saat program virtual training. Tapi, tiba-tiba dia membuat berita yang tidak perlu dan banyak bohongnya."
“Kita harus tegaskan bagaimana duduk perkara sebenarnya, agar publik tahu lengkap dan tidak sepotong-potong. Ini juga soal harga diri bangsa kita diperlakukan seperti ini,” pungkas Indra.
-----
Saksikan video menarik lainnya di bawah ini: