Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Luciano Spalletti pada akhirnya menyelamatkan Inter Milan dari lubang jarum. Pada pekan terakhir Serie A melawan Empoli, Senin (27/5/2019) dini hari WIB, Nerazzurri menang 2-1 yang memastikan mereka lolos ke Liga Champions musim depan usai finis di posisi empat klasemen dengan 69 poin.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, kembali membawa Inter ke kompetisi tertinggi antarklub Eropa itu tak lantas menghilangkan rumor pemecatan Spalletti. Bahkan, media-media Italia macam Sky Sport Italia dan Corriere dello Sport mewartakan pelatih berkepala pelontos itu bakal meninggalkan Giuseppe Meazza pekan ini.
Seiring kepergian Spalletti nanti, Inter dikabarkan bakal segera melantik Antonio Conte sebagai penggantinya dalam waktu dekat. Dilaporkan manajemen klub dan Conte telah menemui kesepakatan kontrak berdurasi 3 tahun.
Namun, proses pemecatan Spalletti disebut bakal memakan biaya cukup mahal. Lantaran kontrak mantan pelatih AS Roma itu masih tersisa hingga Juni 2021, Inter diperkirakan mesti mengeluarkan duit sebesar 25 juta euro atau Rp 402 miliar jika memutus kerja sama dengan Spalletti.
ADVERTISEMENT
Menanggapi isu kepergiannya yang kian kencang, Spalletti mencoba bersikap tenang. Kendati kabar Conte mendekat semakin dekat menjadi kenyataan, Spalletti cukup percaya diri bahwa masa baktinya di Inter masih akan berlanjut.
“Ketika keputusan dibuat, semua orang bereaksi dengan cara mereka sendiri. Masalah muncul ketika situasi membuat Anda berdiam diri saja, bukan saat Anda berusaha menghadapinya. Saya tak yakin bakal meninggalkan Inter, Conte juga sebelumnya sempat diisukan ke Juventus setelah kekalahan dari Ajax Amsterdam (di Liga Champions),” kata Spalletti dilansir Goal.
Capaian Spalletti bersama Inter sejauh ini tidaklah spesial. Faktor inilah yang disebut menjadi dasar perekrutan Conte. Selama dua musim menangani La Beneamata, Spalletti belum mempersembahkan trofi. Ia hanya mampu mengantarkan Inter tampil di Liga Champions 2018/19. Itu pun cuma sampai fase grup saja.
ADVERTISEMENT
Spalletti mafhum tuntutan prestasi adalah hal yang tak bisa ditawar-tawar. Ia menjadikan kasus hengkangnya Massimiliano Allegri dari Juventus sebagai contoh ketika manajemen memutuskan perubahan untuk mencapai target yang diinginkan. Spalletti tak menampik hal tersebut bisa saja menimpa dirinya, tetapi sekali lagi ia tak merisaukan kabar yang belum terjadi.
“Kemudian beberapa hari setelahnya, Presiden Juventus, Andrea Agnelli, mengatakan bahwa dia tak akan ikut campur, tapi kemudian ia mengubah keputusan. Bagi saya, Anda bisa belajar dari kasus itu. Tapi, saya bersikap seperti yang saya mau. Saya tenang,” pungkas Spalletti.