Jabatan Baru Indra Sjafri Bukan karena Cekcok dengan Shin Tae-yong

25 Februari 2020 23:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indra Sjafri (ketiga kiri) bersama asisten dan ofisial memanjatkan doa setelah berlatih. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Indra Sjafri (ketiga kiri) bersama asisten dan ofisial memanjatkan doa setelah berlatih. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Peresmian Indra Sjafri menjadi Direktur Teknik (Dirtek) PSSI memunculkan tanda tanya. Pengalihan jabatan dari asisten pelatih Timnas Indonesia ke Dirtek PSSI memunculkan spekulasi soal ketidakharmonisan hubungan Indra dengan Shin Tae-yong.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut berkembang setelah Shin mengungkapkan bahwa pemilihan pemain Timnas dicampuri oleh Indra.
Benarkah demikian? Indra dengan tegas menampik ketika dikonfirmasi.
Ia berdalih tawaran menjadi Dirtek PSSI sudah datang sejak SEA Games 2019 lalu di Filipina. Dan, Indra mengaku bahwa hubungannya dengan Shin baik-baik saja di Timnas.
“Tidak usah diperdebatkan lagi itu. Coach Shin bisa bekerja dengan nyaman dan tenang. Mudah-mudahan target PSSI bisa tercapai dan saya mendukung 1.000 persen. Tidak ada (ribut dengan Shin). Beneran itu tidak ada,” kata Indra.
Indra saat ini siap mendukung kerja Shin bersama Timnas. Pria 57 tahun siap bekerja sama dengan Shin mewujudkan target federasi untuk meningkatkan peringkat FIFA.
Seperti diketahui, PSSI menargetkan Timnas Indonesia harus bisa menembus peringkat 150 FIFA. Saat ini skuat 'Garuda' ada di tangga 173 FIFA.
ADVERTISEMENT
“Pak Ketua Umum PSSI (Mochammad Iriawan) ingin Indonesia masuk peringkat 150 FIFA. Untuk mencapai peringkat itu, apa yang harus kami lakukan. Saya membantu beliau (Shin). Mudah-mudahan pengalaman di lapangan bisa mendukung persiapan untuk ke sana. Sinergi saya dengan Shin akan lebih bagus dan baik. Saya dukung secara teknis karena sudah merasakan kesulitan pelatih Timnas menjalankan tugas,” ujar Indra.
Terlepas dari itu, perlu diketahui bahwa jabatan Dirtek PSSI sangat strategis. Toh, Indra akan menentukan soal pemecatan dan perekrutan pelatih Timnas.
Namun, Indra mengakui bahwa ia tak bisa menentukan nasib pelatih Timnas cuma berdasarkan subjektivitas. Ia tentu harus punya data objektif untuk melihat kelayakan seorang pelatih dipecat atau direkrut menangani Timnas.
“Misalnya publik meminta pelatih Timnas mundur, harus ada argumen jelas dari Dirtek PSSI. Ada penjelasan kenapa pelatih bagus atau harus diberhentikan. Jangan sembarangan memberhentikan pelatih, sama seperti memilih pelatih,” tutur Indra.
ADVERTISEMENT