Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nyatanya, sejak Spurs ditaklukkan 1-2 dari Chelsea pada Februari lalu, Vertonghen tidak pernah lagi tampil sejak awal di posisi bek tengah pada ajang sekelas Premier League dan Liga Champions.
Untuk posisi bek tengah, pelatih Spurs, Jose Mourinho, lebih suka untuk menandemkan Japhet Tanganga dengan Davinson Sanchez. Sementara, Toby Alderweireld menjadi opsi lainnya andai kinerja satu di antara Tanganga dan Sanchez menurun.
Pertanyaannya, mengapa Mourinho mengambil sikap seperti ini?
Kinerja Vertonghen yang angin-anginan tentu menjadi salah satu sebabnya. Harus diakui, bek berusia 33 tahun tersebut tak terlihat tenang lagi saat harus melakukan aksi defensif.
Jika mengacu statistik resmi Premier League, Vertonghen hanya mencatatkan akurasi tekel 59% musim in. Dia pula tercatat sudah 30% gagal dalam duel satu-lawan-satu dan hampir 50% gagal dalam urusan memenangi bola di udara.
ADVERTISEMENT
Tapi, ada faktor lain.
Harus diingat, tekad Vertonghen meninggalkan Spurs sudah bulat. Sejumlah klub, mulai dari AS Roma, Inter Milan, hingga Everton pun dikabarkan tertarik merekrut eks bek Ajax Amsterdam ini dengan status bebas transfer pada musim depan.
Di lain sisi, Mourinho punya sikap yang jelas terkait ini. Dia tidak ingin membangun tim dengan pemain-pemain yang sudah terang benderang menunjukkan keinginan untuk pindah.
Situasi ini cukup mirip dengan yang terjadi dengan Christian Eriksen. Sebelum pindah ke Inter Milan pada Januari silam, mantan gelandang Ajax itu menunjukkan bahwa dia enggan membela tim berjuluk The Lilywhites itu.
Sikap ini pada akhirnya berdampak terhadap kinerja Eriksen di lapangan, yang juga membuat turunnya kinerja Spurs musim ini. Mauricio Pochettino diturunkan dari kursi pelatih Spurs dan lalu Mourinho masuk menggantikan sebelum paruh musim.
Setelah Mourinho masuk, Spurs tidak lagi menjadikan Eriksen sebagai pusat. Alih-alih, peran playmaker Spurs diemban oleh Giovanni Lo Celso dan status tersebut tak berubah sampai kini.
ADVERTISEMENT
Nah, lantas, bagaimana dengan Eriksen? Dia 'dibekukan' oleh Mourinho hingga akhirnya pindah ke Inter.
Namun, berbeda dengan Eriksen, masa pembekuan Vertonghen jauh lebih lama karena kompetisi sempat terhenti akibat pandemi virus corona. Tak bermain di laga resmi dalam jangka waktu sangat lama tentu bisa berdampak besar terhadap kinerja sang pemain.
Situasi ini tentu bisa menjadi petaka bagi Vertonghen. Dia butuh menit tampil supaya bisa pindah ke tim bonafide musim depan. Namun, di lain sisi, Mourinho belum menunjukkan kesudian buat memberikan kesempatan kepada Vertonghen.
Sampai Mourinho mengubah pikirannya, tak ada lagi yang bisa ditawarkan Vertonghen di Spurs. Mungkin, pemanjangan masa bakti kali ini hanya sekadar formalitas untuk Vertonghen yang sudah mengabdi selama sewindu di Spurs.
ADVERTISEMENT
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!