Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jalan Panjang Perseteruan Mourinho dan Conte
10 Januari 2018 13:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Antonio Conte dan Jose Mourinho tengah benar-benar mendapat sorotan. Perseteruan mereka tentu adalah penyebabnya. Sampai saat ini, dua manajer kawakan itu tak henti-hentinya saling cek-cok, menebar psy-war.
ADVERTISEMENT
Teranyar, Conte yang angkat bicara. Manajer Chelsea itu penuh dendam ketika mengatakan bila dia tak akan melupakan apa yang sudah diucapkan oleh Mourinho bahwa dia pernah terlibat kasus pengaturan skor saat masih melatih di Italia.
Eks-manajer Juventus itu juga tak takut apabila perselisihannya dengan Mourinho itu bakal membuat citranya buruk. Baginya, perang verbal ini adalah masalah serius dan tak bisa berlalu begitu saja.
Situasi jelas makin panas setelah Conte berbicara demikian. Situasi yang makin memperlihatkan bila antara Mourinho dan Conte memang ada bara api yang sulit buat dipadamkan. Bara api yang kapan saja keduanya berbicara, akan semakin berkobar.
Bagi Conte dan Mourinho, perseteruan ini bukanlah perseteruan baru bagi mereka. Perang verbal, tebar psy-war antara keduanya sudah terjadi sejak awal kedatangan Conte ke Chelsea pada 2016 silam dan, ya, terus berlanjut sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
Karena itu, kami mencoba merangkum perjalanan panjang dari perseteruan kedua manajer itu. Perseteruan yang kerap terjadi karena perihal-perihal sepele, perseteruan yang menunjukkan jika kedua manajer ini memang punya "mulut besar".
Oktober 2016 - Mourinho Mengkritik Selebrasi Conte
Ini adalah kali pertama kedua manajer bertemu di lapangan sebagai manajer Chelsea dan Manchester United. Kala itu, Chelsea-nya Conte yang jadi pemenang dengan skor telak 4-0. Sontak, atas kemenangan besar itu, Conte begitu meletup-letup dalam melakukan selebrasi.
Tapi selebrasi itu kemudian memantik emosi Mourinho. Bagi manajer United itu, selebrasi yang dilakukan Conte terlalu berlebihan dan seolah-olah ditujukan untuk mempermalukan dirinya dan pasukan "Iblis Merah".
"Kamu tidak merayakan dengan cara seperti itu saat skor 4-0. Kamu bisa melakukannya saat skor 1-0. Jika begitu, itu memalukan buat kami," begitu kira-kira kata Mourinho seusai laga kepada Conte.
ADVERTISEMENT
November 2016 - Kritik Conte ke Mourinho Soal Victor Moses
Victor Moses adalah salah satu bagian penting dari Chelsea-nya Conte. Musim lalu, ketika Chelsea jadi kampiun Premier League, pemain asal Nigeria itu perannya tak tergantikan di pos wing-back kanan. Conte jelas suka kepadanya.
Tapi kita tahu, Mourinho tidak begitu. Di masa manajer asal Portugal itu, Moses disingkirkan. Berulang kali dia dipinjamkan Chelsea-nya Mourinho ke pelbagai klub. Hal itu lantas membuat Conte melontarkan kritik pedas.
"Saya sudah menyadari potensinya sejak hari pertama saya di sini. Moses punya kualitas penting: teknik, kekuatan fisik, dan kemampuan untuk meng-cover 70 meter area lapangan. Sungguh luar biasa mengetahui bahwa pemain seperti dia pernah diabaikan," ujar Conte.
ADVERTISEMENT
Maret 2017 - Perseteruan untuk Kartu Merah Ander Herrera
Mulanya, Chelsea dan United bentrok pada partai perempat final Piala FA. Laga itu kemudian berakhir untuk kemenangan Chelsea, tapi ada satu momen yang tak kalah menyakitkan Mourinho. Momen itu adalah ketika gelandang United, Ander Herrera, dikartu merah wasit.
Mourinho menganggap keputusan itu tidak adil dan penuh kontroversi. Lantas, kuping Conte pun pengang. Dia kemudian mengeluarkan komentar pedas: "Dia memulai permainan, tapi dia tidak bisa bermain sepak bola. Semua orang bisa melihat ini sehingga bisa menilai situasinya."
April 2017 - Kritik Conte untuk Borosnya Belanja United
United memang merupakan salah satu klub yang jor-joran dalam hal belanja pemain. Sejak Mourinho berstatus sebagai manajer, "Iblis Merah" telah mengeluarkan dana lebih dari 150 juta pounds untuk belanja pemain. Hal itu kemudian mendapat kritik dari Conte.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir musim ini sangat penting untuk memahami bahwa tidak selalu siapa yang menghabiskan lebih banyak uang akan jadi pemenang. Musim ini bukan satu-satunya musim di mana klub Manchester itu telah menghabiskan banyak uang. Lihatlah masa lalu, itu normal," kata Conte.
Juli 2017 - Ejekan Mourinho untuk Rambut Conte
Mulanya, Conte lebih dulu mengeluarkan pernyataan yag menyebut bila nasibnya tidak akan seperti Mourinho dan Claudio Ranieri, dua manajer yang dipecat hanya satu musim setelah membawa klubnya menjadi kampiun Premier League.
Conte juga menyebut jika Chelsea bersama dirinya tidak akan bernasib sama dengan Chelsea bersama Mourinho yang terjerembab ke posisi 10 di musim setelah mereka jadi juara. Sontak, hal itu membuat Mourinho panas dan di membalas komentar Conte dengan ejekan.
ADVERTISEMENT
"Saya bisa menjawab [komentar Conte] dengan berbagai cara, tapi saya tidak mau sampai mengalami kebotakan (bersusah-susah, red) hanya untuk berbicara tentang dia," begitu ujarnya.
Oktober 2017 - Komentar Mourinho untuk Conte yang Mengeluh Soal Cedera
Ceritanya, Chelsea tengah krisis pemain karena diterpa badai cedera. Conte kemudian mengeluh. Keluhan itu lantas diperbincangkan oleh Mourinho. Eks-pelatih Real Madrid itu menyebut jika dia tak ingin cengeng seperti manajer lain yang selalu menangis ketika ada pemain yang cedera.
"Saya tidak pernah berbicara tentang cedera. Manajer lain, mereka menangis, menangis, dan menangis saat pemainnya cedera. Saya tidak menangis; saya pikir caranya adalah mengabaikan para pemain yang cedera dan fokus pada pemain yang ada," kata Mourinho.
ADVERTISEMENT
Lucunya, beberapa waktu setelah melontarkan komentar ini, Mourinho kemudian turut mengeluh ketika United ditempa badai cedera
Oktober 2017 - Conte Kemudian Membalas Komentar Itu
Komentar Mourinho soal cedera itu, soal tangis-menangis itu, kemudian dibalas oleh Conte. Manajer berusia 48 tahun itu mengatakan bila Mourinho sebaiknya mengurusi urusan United dan dirinya sendiri alih-alih terus berbicara soal Chelsea.
"Saya pikir dia harus memikirkan timnya dan mulai melihat dirinya sendiri, bukan yang lain. Saya pikir, berkali-kali, Mourinho [suka berkonsentrasi pada] apa yang terjadi di Chelsea. Dia harus memikirkan timnya," kata Conte.
Januari 2018 - Mourinho Menyebut Conte sebagai Badut
Apa yang terjadi di Oktober 2016, ketika Conte berselebrasi berlebihan atas kemenangan 4-0 itu masih membekas di benak Mourinho. Kemudian, tiba-tiba saja Mourinho membahasnya lagi. Dia menyebut bila dirinya tidak akan berselebrasi seperti itu karena dia bukan badut yang berdiri di pinggir lapangan.
ADVERTISEMENT
"Karena saya tidak berperilaku seperti badut di pinggir lapangan, itu berarti saya kehilangan gairah saya. Saya lebih memilih untuk bersikap dengan cara saya, jauh lebih dewasa, lebih baik untuk tim saya dan saya sendiri. Saya rasa Anda tidak harus bersikap seperti orang gila," kata Mourinho.
Lantas Conte pun terpantik setelah mendengar komentar tersebut. Dia kemudian menyebut Mourinho sebagai orang amnesia yang lupa akan masa lalu karena bagi Conte, Mourinho pernah melakukan hal serupa.
Januari 2018 - Mourinho Mengungkit Kasus Pengaturan Skor Conte
Setelah Conte menyebut Mourinho sebagai sosok amnesia yang lupa akan masa lalu, perang verbal semakin panas. Kali ini giliran Mourinho yang berbalik menyerang. Dia menyebut bila di masa lalu, dia tidak pernah terlibat kasus pengaturan skor seperti Conte.
ADVERTISEMENT
"Apa yang tidak pernah terjadi pada saya --dan tidak akan pernah terjadi-- adalah mendapatkan hukuman karena pengaturan skor. Itu tidak pernah terjadi pada saya dan tidak akan pernah," tegas Mourinho.
Januari 2018 - Conte Menyebut Mourinho sebagai Manusia Kerdil
Mendengar komentar Mourinho tentang pengaturan skor itu, Conte semakin panas. Dia tidak bisa tinggal diam dan kemudian membalas ocehan Mourinho itu dengan menyebutnya sebagai manusia kerdil. Dari sini, api perseteruan keduanya semakin berkobar.
"Sangat sulit membalas komentar seperti ini karena ketika tujuannya sudah untuk menghina, maka kupikir dia adalah manusia kerdil," tutur Conte.