Jangan Andalkan Cristiano Ronaldo, Dia Adalah Pemalas

16 Oktober 2021 6:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain Portugal Cristiano Ronaldo usai mencetak gol ke gawang Luksemburg pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di Estadio Algarve, Almancil, Portugal. Foto: Pedro Nunes/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Portugal Cristiano Ronaldo usai mencetak gol ke gawang Luksemburg pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di Estadio Algarve, Almancil, Portugal. Foto: Pedro Nunes/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cristiano Ronaldo telah memenangkan banyak gelar juara, bahkan berbagai torehan individu. Namun, eks kapten Manchester United (MU), Gary Neville, menyebut CR7 adalah sosok yang tak bekerja keras. Apa maksudnya?
ADVERTISEMENT
Sejak kembali ke Old Trafford pada bursa transfer musim panas ini, Ronaldo sudah ambil bagian dalam empat laga Liga Inggris dan dua Liga Champions. Total, sudah ada 5 gol yang disarangkannya dalam dua ajang tersebut.
Neville tak menutup mata dengan impak besar sang pemain yang juga eks rekan setimnya itu. Hanya, menurutnya ada kekurangan Ronaldo yang tak berubah sedari dulu. Baginya, itu akan berdampak fatal bagi skuad Man United kini.
“Saat bertandang ke markas Barcelona pada 2008, Cristiano Ronaldo ditempatkan di depan sendirian, [Wayne] Rooney dan Park Ji-sung melebar, sementara [Carlos] Tevez menjaga [Sergio] Busquets," jelas Neville dalam acara 'The Overlap', dikutip dari Sportbible.
“Anda tidak bisa mengharapkannya [Ronaldo] di pertandingan besar karena dia umumnya tidak bekerja cukup keras," imbuhnya.
Gary Neville. Foto: AFP/ANDREW YATES
Maksud Neville di sini adalah peran Ronaldo yang tak turut membantu tim untuk melakukan pressing ketat kepada para pemain lawan. Jadilah baginya sang megabintang tak bisa diharapkan banyak untuk membantu rekan setimnya.
ADVERTISEMENT
“Jadi, dia bermain di depan sekarang. Anda tidak akan pernah melakukan pressing dari depan. Ide bahwa MU bisa menjadi tim yang menekan dengan Cristiano di depan tidak akan pernah terjadi. Dia tidak melakukan itu sejak 10-15 tahun yang lalu," terang Neville.
“Jadi apa yang Anda tanyakan, 'Apa gaya Manchester United?' Yah, mereka adalah tim serangan balik," tandasnya.
Kemalasan Ronaldo yang disorot Neville itu disebut akan berdampak dengan permainan Man United. Contohnya saat mereka ditahan imbang 1-1 oleh Everton di Old Trafford pada laga pekan ketujuh dan kalah 0-1 dari Aston Villa di pekan keenam.
“Itu juga menjadi sulit ketika bermain melawan tim yang lebih rendah. Jadi, yang didapat adalah tim seperti Aston Villa dan Everton bisa melakukan serangan balik," ucapnya.
Selebrasi pemain Manchester United Cristiano Ronaldo usai mencetak gol ke gawang Newcastle United pada pertandingan Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris. Foto: Phil Noble/REUTERS
“Saat tim 'setengah layak' melawan Manchester United, itu akan menembus mereka. Itu masalah, mereka [MU] harus menghentikan itu,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari pendapat yang diutarakan Neville, Cristiano Ronaldo seakan tak ada hentinya mengukuhkan diri sebagai pemain terhebat di jagad raya sepak bola modern. Terbaru, dia mencetak hattrick ke gawang Luksemburg saat membela Portugal di ajang Pra Piala Dunia 2022.
Kini, dirinya menyandang status sebagai 'Raja Hattrick' di kancah internasional dengan torehan 10 kali hattrick di level internasional bersama Timnas Portugal.
Sementara, malam nanti Man United akan bertandang ke markas Leicester City dalam lanjutan Liga Inggris 2021/22. Bisakah Ronaldo cs kembali ke jalur kemenangan?
***
Ikuti survei kumparan Bola & Sport dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveibolasport.