Jelang Copa America, Kekalahan dari Liverpool Masih Hantui Suarez

15 Juni 2019 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suarez bersama Timnas Uruguay. Foto: AFP/Pablo Porciuncula Brune
zoom-in-whitePerbesar
Suarez bersama Timnas Uruguay. Foto: AFP/Pablo Porciuncula Brune
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Luis Suarez punya misi besar pada musim panas 2019 ini bersama Timnas Uruguay. Berlaga di Copa America, Suarez berkesempatan untuk mengantarkan negaranya menjuarai turnamen tersebut untuk kali ke-16. Untuk itulah, sebelum turnamen digelar dia sempat menjalani operasi untuk memulihkan cedera di bagian lututnya.
ADVERTISEMENT
Operasi itu sendiri sudah berjalan lancar dan kini Suarez sudah pulih. Akan tetapi, jelang pertandingan perdana Copa America 2019 menghadapi Ekuador, Senin (17/5/2019) dini hari WIB mendatang, penyerang Barcelona itu rupanya masih harus menumpahkan isi hatinya. Dia mengaku sangat terpukul atas kegagalan Barcelona di ajang Liga Champions.
Musim 2018/19, Barcelona terhenti di semifinal Liga Champions. Menghadapi Liverpool, mereka sebetulnya berhasil meraih kemenangan 3-0 di Camp Nou. Akan tetapi, saat bertandang ke Anfield, Blaugrana harus menelan kekalahan 0-4 dan tersingkir. Bagi Suarez, itu adalah salah satu momen terburuk dalam kariernya.
Ketika Luis Suarez dipermalukan mantan klubnya, Liverpool. Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine
"Sehari sesudahnya, ketika sudah kembali ke Barcelona, adalah masa-masa terburuk dalam hidup dan karierku. Rasanya aku ingin menghilang saja dari dunia ini," kata Suarez dalam wawancara bersama Fox Sports.
ADVERTISEMENT
"Aku tidak mau mengantar anak-anakku ke sekolah dan semua orang tahu aku sangat terpukul. Ada hari-hari di mana aku tidak mau melakukan apa pun dan itu adalah momen-momen yang sangat sulit," lanjutnya.
Menurut Suarez, kegagalan Barcelona itu terjadi karena mereka tidak tahu bagaimana harus bereaksi atas agresivitas Liverpool. Pemain 32 tahun ini awalnya yakin Barcelona bisa mengatasi The Reds tetapi rasa gugup menghancurkan segalanya.
Suarez dalam konferensi pers jelang laga vs Liverpool. Foto: Reuters/Lee Smith
"Kami ini Barcelona dan kami berpikir bahwa kami bakal punya dua atau tiga kesempatan mencetak gol. Sebelum pertandingan kami berkata seperti ini kepada diri kami tetapi kemudian rasa gugup menyerang. Kami melepas umpan-umpan bodoh dan gagal menunjukkan sikap yang benar," jelasnya.
"Ketika gol pertama terjadi kami tidak tahu caranya bereaksi. Kami tahu bahwa itu adalah momen kehancuran kami. Setelah pertandingan, di ruang ganti, tak ada satu pun orang yang bisa berkata apa-apa. Yang ada cuma rasa sedih, rasa kesal, rasa kecewa, karena kami sudah menampilkan permainan yang luar biasa buruk," tambah Suarez.
ADVERTISEMENT
Rasa kecewa itulah yang akhirnya membawa Suarez ke meja operasi. Dia memilih untuk menghilang dengan cara memulihkan diri agar bisa membantu negaranya meraih prestasi terbaik di Copa America. Uruguay sendiri, dengan total 15 gelar, adalah negara tersukses di Copa America. Dalam edisi kali ini, mereka tergabung di Grup C bersama Cile, Ekuador, dan Jepang.