Jersi Tandang Timnas Belgia Ditolak FIFA karena Ada Kata 'Love'

22 November 2022 13:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto kesebelasan Timnas Belgia. Foto: Yves Herman/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Foto kesebelasan Timnas Belgia. Foto: Yves Herman/REUTERS
ADVERTISEMENT
FIFA menolak seragam tandang Timnas Belgia untuk Piala Dunia 2022. Sebab, ada kata 'Love' pada bagian kerahnya. Hal ini diterangkan juru bicara pihak De Rode Duivels, Stefan van Loock, Senin (21/11) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Kata 'Love' dan warna pelangi selama ini diidentikkan dengan LGBT. Namun, makna jersi Belgia bukan soal itu.
Jadi, rancangan jersi tersebut, yang meliputi trim berwarna pelangi, terinspirasi oleh kembang api festival musik Belgia yang terkenal, Tomorrowland. Itu adalah lambang yang mewakili keberagaman, kesetaraan, dan inklusivitas di negara tersebut.
Van Loock mengatakan bahwa FIFA menolak jersi tersebut bukan karena warnanya, yang biasanya dikaitkan dengan LGBT. Akan tetapi, karena jersi tersebut memiliki hubungan komersial dengan Tomorrowland. Logo festival itu tergabung dalam huruf "o" dari kata "Love".
"Baju pemanasan Belgia juga ditolak oleh FIFA karena mengacu pada Tomorrowland," katanya, dikutip dari Reuters.
Penjaga gawang Wales Wayne Hennessey menggunakan ban kapten OneLove saat melawan Belgia pada pertandingan Grup D UEFA Nations League di Stadion King Baudouin, Brussel, Belgia. Foto: Yves Herman/REUTERS
Lebih lanjut, FIFA mengizinkan Timnas Belgia untuk bermain dengan seragam tandang jika kata "Love" ditutupi. Namun, Van Loock mengatakan timnya akan memainkan tiga pertandingan pertama dengan seragam merah utama mereka.
ADVERTISEMENT
Jersi tandang adalah desain baru dan diperkenalkan pada September lalu. Sejak itu, Belgia bermain menggunakannya di beberapa pertandingan UEFA Nations League.
Sebelumnya, penggunaan ban kapten menjadi salah satu sorotan di Piala Dunia 2022. Ban kapten yang dimaksud adalah ban kapten LGBT dengan kalimat 'OneLove' dan warna pelangi serta gambar hati.
Sembilan negara asal Eropa, termasuk Inggris dan Wales, mulanya hendak menggunakan ban kapten LGBT tersebut. Namun, FIFA kini dengan tegas melarang. FIFA bahkan mengancam memberi kartu kuning kepada kapten yang bersikeras menggunakan aksesoris itu.
"Untuk putaran final kompetisi FIFA, kapten dari setiap tim harus mengenakan ban kapten yang disediakan oleh FIFA," tulis pernyataan FIFA melalui laman resminya.