Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Masih belum ada tanggal pasti kapan La Liga bakal bergulir lagi. Satu hal yang pasti, kompetisi sepak bola level teratas di Spanyol tersebut bakal kehilangan dana secara signifikan saat digulirkan kembali. Dan ini bisa membawa Lionel Messi pergi dari Barcelona .
ADVERTISEMENT
Hmm... bagaimana bisa?
Jadi, begini, karena pandemi virus corona, tentu laga-laga La Liga musim ini harus digelar tanpa penonton. Impaknya bisa membuat kontestan La Liga musim ini terus merugi secara finansial. Oleh sebab itu, Javier Tebas memberikan sebuah solusi.
"Klub-klub harus memotong gaji para pemain di tim, atau merekrut sejumlah pemain yang gajinya murah," ujar Presiden La Liga itu.
"Pemotongan gaji ini bukan alternatif, karena masalah gaji ini bisa berdampak signifikan terhadap nasib tim-tim pada musim depan," lanjut Tebas.
Mengacu laporan Marca, Tebas ingin klub-klub La Liga memotong gaji para pemain 70% per musim depan. Nah, mengacu hukum yang berlaku di Spanyol, klub-klub La Liga bisa memodifikasi kontrak kerja tanpa izin sang pekerja, dan ini termasuk pemain.
ADVERTISEMENT
Namun, mengacu Statuta Pekerja Spanyol di Artikel 41.3, andai ada tim La Liga yang benar-benar melakukan ini, sang pemain punya hak untuk meninggalkan tim begitu saja. Bayangkan jika Lionel Messi pada akhirnya resign dari Barcelona?
Mengenai Messi tadi, itu masih spekulasi, dan tim dengan sejarah sebesar Barcelona tentu bakal melakukan apa pun supaya pemain terbaiknya tak pindah. Meski harus diakui juga relasi Messi dan La Blaugrana sudah tak baik sejak awal tahun ini.
Satu hal yang jelas, situasi sepak bola Spanyol yang tak stabil ini bisa membawa tim-tim La Liga kehilangan pemain terbaiknya. Dan ini bisa berdampak terhadap daya kompetitif kompetisi secara keseluruhan.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini