Jika Kompetisi Tak Lanjut, Klub-klub Serie A Bakal Kehilangan Rp12,8 Triliun

25 Maret 2020 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Serie A. Foto: Reuters/Flavio Lo Scalzo
zoom-in-whitePerbesar
Logo Serie A. Foto: Reuters/Flavio Lo Scalzo
ADVERTISEMENT
Ketidakpastian masih menggelayuti Serie A di tengah pandemi COVID-19 dan saat ini operator liga sudah menyusun draf dokumen yang berisi permintaan bantuan kepada pemerintah seandainya musim 2019/20 memang tak bisa dilanjutkan.
ADVERTISEMENT
Serie A sudah dihentikan penyelenggaraannya sejak awal Maret. Meski rencananya kompetisi akan diputar kembali pada awal April mendatang, belum kondusifnya situasi di Italia membuat para pemangku kebijakan diliputi keraguan.
Teraktual, Presiden FIGC Gabriele Gravina, Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora, dan Presiden Asosiasi Pemain Damiano Tommasi mengindikasikan bahwa kompetisi baru akan bisa digelar lagi secepat-cepatnya pada awal Mei nanti. Namun, hingga kini belum ada kepastian terkait hal tersebut.
Presiden FIGC, Gabriele Gravina. Foto: AFP/Alberto Pizzoli
Saat ini, ada dua kubu di antara 20 peserta Serie A. Ada yang ingin kompetisi terus dilanjutkan, seperti Lazio yang punya pertaruhan besar bernama Scudetto. Ada pula yang ingin liga disetop dan dianulir sepenuhnya, seperti Sampdoria yang enam pemainnya terjangkit virus corona.
Kesepakatan belum tercapai di antara tim-tim peserta tetapi operator kompetisi sudah ambil ancang-ancang jikalau memang nantinya musim tak dapat diteruskan sampai kelar. Apabila skenario itu terjadi, mereka membutuhkan bantuan uang dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Aspek finansial memang jadi yang paling terpukul di tengah ketidakpastian ini. Menurut Lega Serie A, klub-klub peserta bisa kehilangan pemasukan hingga 720 juta euro (sekitar Rp12,8 triliun) dari hak siar televisi, tiket pertandingan, dan penjualan suvenir.
Logo Serie A. Foto: Wikipedia
Selain bantuan berupa uang, mereka juga meminta adanya keringanan dalam hal kebijakan. Salah satunya agar klub-klub kembali diperbolehkan memasang sponsor judi di jersinya. Tahun lalu, pemerintah resmi melarang praktik ini.
Selain itu, Lega Serie A juga meminta pemerintah mempermudah renovasi stadion-stadion yang kebanyakan telah dimakan usia serta memberi klub-klub kesempatan untuk menjual hak siarnya dengan cara yang berbeda. Sebagai catatan, hak siar saat ini dijual secara kolektif di bawah naungan operator.
Draf ini rencananya akan dikirimkan kepada Gravina. Gravina sendiri diharapkan segera mendiskusikan masalah ini dengan Spadafora dan Ketua Komite Olahraga Italia, Giovanni Malago.
ADVERTISEMENT
-----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!