Juventus Bukanlah Pilihan Ideal untuk Erling Haaland

2 Januari 2020 15:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Si remaja ajaib, Erling Braut Haaland. Foto: Reuters/Leonhard Foeger
zoom-in-whitePerbesar
Si remaja ajaib, Erling Braut Haaland. Foto: Reuters/Leonhard Foeger
ADVERTISEMENT
Juventus mesti gigit jari pada awal bursa transfer musim dingin ini. Erling Braut Haaland, salah satu incaran utama mereka, telah memilih Borussia Dortmund.
ADVERTISEMENT
Semestinya, jalan Juventus untuk mendapatkan Haaland cukup lempang --kendati mendapatkan saingan dari beberapa klub lainnya seperti Manchester United. Pasalnya, Bianconeri juga pernah bekerja sama dengan Mino Raiola, selaku agen Haaland, ketika menggaet Matthijs de Ligt dari Ajax.
Akan tetapi, pandangan Raiola berbeda untuk saat ini. Pria berusia 52 tahun itu menganggap bahwa Juventus bukanlah tim yang cocok buat Haaland. Alasan paling mendasar, ya, karena faktor usia.
"Tidak [dia tidak bergabung dengan Juve] karena dia bukan bek dan karena dia bukan De Ligt, yang telah menjadi kapten Belanda selama dua tahun," kata Raiola kepada La Repubblica.
Matthijs de Ligt di laga Inter Milan vs Juventus. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
Haaland yang baru menginjak 19 tahun, memang cuma terpaut setahun dari De Ligt yang lebih tua. Namun, keduanya berbeda jauh soal pengalaman.
ADVERTISEMENT
Sudah dua musim De Ligt menjadi penggawa reguler Ajax dan Timnas Belanda. Artinya, ia punya pengalaman yang kaya di level domestik, Liga Champions, UEFA Nations League, dan Kualifikasi Piala Eropa.
Bandingkan dengan Haaland yang baru menjalani musim perdananya sebagai penggawa reguler Red Bull Salzburg. Sementara di level internasional, dia baru mengemas 2 caps dengan Timnas Norwegia.
Selebrasi gol Erling Braut Haaland ke gawang Napoli. Foto: Reuters/Leonhard Foeger
Selain pengalaman Haaland yang minim, Raiola juga punya alasan lain untuk tidak membawanya ke Juventus. Menurut agen yang juga menangani Paul Pogba itu, lemahnya tim-tim Italia dalam mengembangkan pemain muda jadi alasan ketidakcocokan Haaland dengan Juventus.
"Orang Italia tidak tahu bagaimana cara mengeksploitasi bakat mereka sendiri, apalagi dari negara lain," lanjut Raiola.
ADVERTISEMENT
"Saya kebetulan bertemu pencari bakat asal Italia yang takjub ketika mereka menemukan remaja yang berbakat. Lalu saya berkata kepada mereka: Apa yang akan Anda lakukan jika Anda tidak membiarkannya bermain?"
Raiola boleh jadi benar. Moise Kean bisa dijadikan acuan alasannya itu. Pemuda berdarah Pantai Gading tersebt sempat mencuri perhatian saat mengemas 6 gol bersama Juventus musim lalu. Sayang, 'Si Nyonya Tua' memutuskan untuk melepasnya ke Everton.
Kean semasa berseragam Juventus. Foto: Reuters/Alberto Lingria
Soal pengembangan pemain muda, Dortmund relatif lebih baik ketimbang Juventus. Mereka terbiasa memainkan youngster di tim utama.
Di skuat saat ini, Dortmund memiliki Jadon Sancho, Julian Brandt, dan Achraf Hakimi yang usianya tak lebih dari 24 tahun. Bila ditotal, ketiganya sudah mengukir 13 gol dan 16 assist di Bundesliga.
ADVERTISEMENT
Satu hal lagi, Die Borussen saat ini cuma punya Paco Alcacer sebagai penyerang murni. Jadi, besar kemungkinan Haaland bakal mendapatkan menit bermain yang cukup di sana.
Sementara, kalau bergabung dengan Juventus, dia mesti berebut posisi dengan nama-nama top macam Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala, serta Gonzalo Higuain.