Juventus Kesulitan, Higuain Dirindukan

31 Oktober 2019 10:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maurizio Sarri mendampingi Juventus di pertandingan menghadapi Genoa. Foto: Reuters/Massimo Pinca
zoom-in-whitePerbesar
Maurizio Sarri mendampingi Juventus di pertandingan menghadapi Genoa. Foto: Reuters/Massimo Pinca
ADVERTISEMENT
Juventus butuh tendangan penalti di menit keenam injury time babak kedua untuk menyegel kemenangan atas Genoa dalam pertandingan Serie A pekan ke-10, Kamis (31/10/2019) dini hari WIB. Seusai laga, pelatih Maurizio Sarri mengakui bahwa Juventus sangat kehilangan Gonzalo Higuain di laga itu.
ADVERTISEMENT
Unggul lebih dulu pada menit ke-36 melalui Leonardo Bonucci, Juventus kebobolan empat menit sesudahnya lewat gol Christian Kouame. Kendatipun Genoa harus bermain dengan sepuluh orang sejak menit ke-57, Juventus baru bisa memastikan kemenangan pada menit-menit akhir.
Dalam pertandingan tersebut Juventus tidak diperkuat Higuain dan Miralem Pjanic. Kedua pemain itu sama-sama mengalami cedera pada pertandingan melawan Lecce akhir pekan lalu. Sudah begitu, Sarri pun melakukan sejumlah rotasi, salah satunya dengan memainkan Daniele Rugani di belakang.
Juventus sebenarnya bisa menciptakan cukup banyak peluang pada laga itu. Tercatat, 27 kali mereka melepaskan tembakan tetapi dari sana hanya dua yang bisa menjadi gol. Inilah yang kemudian membuat Sarri berkata bahwa Juventus merindukan kehadiran Higuain.
Gonzalo Higuain dalam pertandingan melawan Bologna. Foto: Reuters/Massimo Pinca
"Higuain adalah satu-satunya penyerang murni yang kami miliki. Pemain lainnya tidak masuk kategori tersebut. Meskipun mendominasi penguasaan bola, kami kesulitan untuk menebar ancaman di kotak penalti tanpa keberadaan Gonzalo," tutur Sarri kepada Sky Italia.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu, Sarri sendiri mengakui bahwa Juventus tidak bermain bagus. Menurut mantan pelatih Empoli tersebut anak-anak asuhnya membuat terlalu banyak kesalahan. Namun, pada akhirnya, pelatih 60 tahun itu tetap puas dengan kemenangan yang diraih.
"Pada babak pertama kami bermain lamban dan tampak tidak yakin. Kami membiarkan Genoa menutup ruang dengan mudah. Selain itu, Genoa juga bisa mengalirkan bola dengan sangat baik. Mereka tidak bermain seperti tim yang terancam degradasi," ujar Sarri.
"Trequartista Genoa diperintahkan untuk menekan [Rodrigo] Bentancur, sehingga sulit bagi kami untuk membangun serangan dari bawah. Kadangkala kami bisa melakukannya dengan baik, tetapi seringkali kami terlalu lamban."
"Kami kesulitan mengonversi peluang dan kebobolan lewat gol-gol yang semestinya bisa dihindari. Namun, kemenangan akhirnya bisa kami dapatkan di pengujung laga dan kurasa itu adalah konsekuensi dari segala upaya yang kami lakukan sebelumnya," lanjut pria asal Napoli itu.
ADVERTISEMENT
Menghadapi Genoa, Juventus kembali tampil dengan formasi 4-3-1-2. Formasi ini sebenarnya adalah formasi darurat yang terpaksa digunakan Sarri menyusul cedera Douglas Costa. Meski begitu, saat ini Sarri merasa bahwa formasi itu adalah yang terbaik untuk 'Si Nyonya Tua'.
"Bicara soal karakteristik, kupikir tim ini lebih cocok bermain dengan satu orang di belakang penyerang ketimbang tiga striker di depan. Dengan tiga striker, dua pemain yang akan dirugikan adalah Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala," jelas Sarri.
"Douglas Costa bisa juga bermain jadi trequartista, terutama di Shakhtar Donetsk. Dia baru kembali dua hari ini jadi kami belum bisa menguji kemampuannya di peran tersebut," tandasnya.
Dengan kemenangan atas Genoa ini, Juventus untuk sementara bisa kembali memimpin klasemen Serie A dengan koleksi 26 angka. Mereka unggul satu poin atas Internazionale yang duduk di peringkat kedua serta menjadi satu-satunya tim Serie A yang sejauh ini belum tersentuh kekalahan.
ADVERTISEMENT