Juventus Tidak Cukup Bikin Ajax Kerepotan

11 April 2019 7:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daniele Rugani berusaha menghalangi Dusan Tadic. Foto: AFP/John Thys
zoom-in-whitePerbesar
Daniele Rugani berusaha menghalangi Dusan Tadic. Foto: AFP/John Thys
ADVERTISEMENT
Massimiliano Allegri tidak puas dengan penampilan Juventus saat bermain imbang 1-1 dengan Ajax dalam laga leg I perempat final Liga Champions di Johan Cruyff ArenA, Kamis (11/4/2019) dini hari WIB. Allegri berkata bahwa Juventus tidak cukup merepotkan bagi Ajax.
ADVERTISEMENT
Dalam pertandingan itu Juventus unggul lebih dahulu melalui Cristiano Ronaldo di pengujung babak pertama. Namun, hanya 30 detik babak kedua berjalan, Ajax sanggup menyamakan skor melalui aksi David Neres. Juventus boleh saja unggul terlebih dahulu. Akan tetapi, mereka kalah telak dari segi permainan, khususnya di babak kedua.
Pada babak pertama Juventus mampu mengimbangi Ajax dengan mencatatkan 40 persen penguasaan bola dan jumlah tembakan yang sama dengan Ajax (6). Namun, pada babak kedua, situasinya benar-benar berubah. Ajax yang mencatatkan 61 persen penguasaan bola mampu melepas 13 tembakan yang 4 di antaranya tepat sasaran. Sedangkan, dari kubu Juventus cuma ada satu upaya melalui Douglas Costa di menit-menit akhir.
"Ajax berada di perempat final, mereka mampu mengumpan dengan baik di ruang sempit dan selalu menempatkan banyak pemain di depan, jadi tentu saja mereka adalah lawan yang berbahaya. Mereka menekan kami dengan hebat dan meninggalkan banyak ruang, tetapi kami tidak mampu menyerang balik sebanyak yang kami harusnya lakukan," kata Allegri seusai laga.
ADVERTISEMENT
Allegri memberi instruksi kepada pemain-pemain Juventus di laga melawan Ajax. Foto: AFP/Emmanuel Dunand
"Kupikir, kami tidak terpengaruh dengan gol yang mereka cetak, tetapi kami memang kebobolan persis setelah jeda. Itu membuat Ajax mendapat kepercayaan diri, sementara kami kesulitan lepas dari rasa syok. Belakangan, aku memasukkan pemain-pemain dengan teknik bagus karena memang sudah saatnya kami keluar dari tekanan dengan teknik dan presisi tinggi," lanjut Allegri.
Mantan pelatih Milan itu kemudian menjelaskan salah satu alasan mengapa Ajax bisa begitu dominan. Allegri menyebutkan keberhasilan Frenkie de Jong lolos dari jebakan taktikal Juventus sebagai sebab di balik dominasi Ajax.
"Ajax biasanya memainkan De Jong di sisi kanan kami. Di situ [Federico] Bernardeschi semestinya bisa menekannya. Namun, dia berhasil membaca taktik kami dan bergerak ke sisi seberang sehingga salah satu striker kami harus memberinya tekanan. De Jong adalah pusat permainan Ajax," jelas Allegri.
ADVERTISEMENT
"Mereka sebenarnya punya banyak pemain yang sudah terkena kartu kuning dan para pemain itu tampil agresif dengan membuat tekel-tekel berisiko, tetapi kami tetap tak bisa memanfaatkan itu. Padahal, sebelumnya gol Ronaldo tercipta ketika lini tengah mereka sedang kelimpungan," lanjut pelatih 51 tahun tersebut.
Cristiano Ronaldo merayakan gol ke gawang Ajax bersama Joao Cancelo. Foto: AFP/John Thys
Meskipun secara umum tidak puas dengan permainan Juventus, Allegri merasa ada beberapa pemain yang tampil bagus seperti Daniele Rugani dan Rodrigo Bentancur. Rugani tampil karena kapten Giorgio Chiellini mengalami cedera. Sementara itu, Bentancur dipuji karena berkontribusi besar dalam terciptanya gol Ronaldo.
"Aku yakin sejak awal kalau Rugani akan bermain bagus karena dia adalah salah satu bek terbaik di Italia. Saat bertahan, dia sangat luar biasa. Dia cuma harus lebih baik lagi saat memulai serangan dari belakang," kata Allegri.
ADVERTISEMENT
"Soal Bentancur, seorang gelandang harus ikut maju ke depan dan menciptakan pergerakan berbahaya. Bentancur tidak melakukan itu pada saat melawan Milan, tetapi kali ini dia melakukannya dan menciptakan ruang untuk membuka jalur kepada Ronaldo," tambahnya.
Juventus boleh saja kesulitan di Amsterdam. Akan tetapi, hasil imbang 1-1 ini sebenarnya cukup bagus bagi mereka. Sebab, untuk lolos ke semifinal, 'Si Nyonya Tua' hanya butuh hasil imbang tanpa gol di Turin pekan depan.