Kala Indra Sjafri Berikan Luka Kedua bagi Philippe Troussier

14 Mei 2023 15:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Philippe Troussier. Foto: Nhac Nguyen/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Philippe Troussier. Foto: Nhac Nguyen/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas U-22 Indonesia menaklukkan Vietnam dengan skor 3-2 dalam laga semifinal SEA Games 2023 di National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5). Kemenangan ini juga terasa spesial karena Indra Sjafri mampu mengandaskan pelatih sekaliber Philippe Troussier.
ADVERTISEMENT
Ini bahkan menjadi kekalahan perdana Troussier di SEA Games 2023. Tentunya, sebuah pukulan bagi pelatih yang telah kenyang pengalaman melatih di Asia dan Afrika.
Tak hanya itu, nama Indonesia kini tampaknya semakin memberikan luka mendalam bagi Troussier. Pasalnya, kekalahan di SEA Games 2023 menjadi kali kedua yang dirasakan Troussier kala berhadapan dengan Indonesia.
Sebelumnya, Troussier harus menanggung malu kala menukangi Timnas Qatar di Piala Asia 2004. Ketika itu, Indonesia yang sama sekali tak diunggulkan, di luar dugaan mampu mengandaskan Qatar dengan skor 2-1. Atas kekalahan itu, Troussier bahkan langsung dipecat.
Meski demikian, Indra Sjafri tetap menaruh respek kepada Troussier. Keduanya juga sempat mengobrol cukup lama di tepi lapangan usai pertandingan, kemarin.
ADVERTISEMENT
“Troussier sangat saya respek. Hari ini, dia menyesuaikan banyak detail, membantu Vietnam bermain dengan sangat lancar. Meski kalah, mereka membuat Indonesia kesulitan selama 90 menit. Saya percaya Troussier akan membantu sepak bola Vietnam menciptakan tim baru dan bagus,” kata Indra usai laga semifinal.
Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, dalam konferensi pers jelang semifinal SEA Games 2023 melawan Vietnam, di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Jumat (12/5). Foto: PSSI
Philippe Bernard Victor Troussier, atau yang kini dikenal sebagai Philippe Omar Troussier, sudah melatih klub sepak bola sejak 1983. Awalnya, ia hanya melatih akademi sepak bola bernama INF Vichy di Prancis, lalu tim-tim kecil di negara asalnya itu, hingga melanglang buana ke luar Eropa.
Troussier tercatat pernah melatih di Pantai Gading, Afrika Selatan, Maroko, Nigeria, hingga Burkina Faso. Pelatih yang kini berusia 68 tahun itu juga pernah berkarier di Jepang, Qatar, China, lalu akhirnya Vietnam sejak 2019.
ADVERTISEMENT
Philippe Troussier bukan pelatih yang cuma numpang lewat di negara-negara yang disinggahinya. Pria kelahiran Paris itu tercatat pernah membawa ASEC Mimosas jadi juara Liga Pantai Gading (1990, 1991, 1992) dan mengantarkan FUS Rabat jadi kampiun Coupe du Trône 1995.
Pencapaian terbesar dalam kariernya justru saat melatih di Asia. Troussier mempersembahkan trofi Piala Asia 2000 untuk Jepang dan membawa 'Negeri Sakura' menjadi runner up Piala Konfederasi FIFA 2001.
Philippe Troussier (tengah) berbicara kepada staf Timnas Qatar sebelum melawan Indonesia dalam laga Grup A Piala Asia 2004 di Stadion Pekerja, Beijing, China, 18 Juli 2004. Foto: AFP/Peter TAMAN
Pada 2018, Philippe Troussier menjadi penasihat strategis dan kemudian secara resmi menjadi Direktur Teknis PVF, akademi sepak bola Vietnam. Pada 2019, dirujuk oleh PVF, Troussier menjadi pelatih kepala Timnas U-19 Vietnam.
Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) lalu mengonfirmasi bahwa Troussier adalah pelatih baru tim sepak bola nasional mereka, termasuk senior, U-22, U-23, dan tim Olimpiade, menggantikan Park Hang-seo.
ADVERTISEMENT