Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Maurizio Sarri mengakui bahwa anak asuhnya memang tampil buruk. Menurutnya, Juventus bermain pasif dan justru membiarkan Napoli mendikte jalannya pertandingan.
"Kami pasif untuk seluruh aspek pertandingan. Kami berpikir bisa bermain dengan tempo lambat, akan tetapi kami cuma bisa mengambil lima sentuhan, dan jarak antarlini terlalu jauh. Permainan kami sangat hambar," kata Sarri kepada Sky Sport Italia.
“Itu adalah permainan yang buruk, kami memiliki pendekatan yang salah, intensitas dan interpretasi psikologis serta fisik. Jelas ini (identitas) bukan kami."
Juventus dini hari tadi bukanlah Juventus yang biasanya. Dari penguasaan bola mereka kalah. Bahkan, kuantitas tembakan saja nyaris setengah dari jumlah Napoli.
Padahal, Sarri menurunkan komposisi terbaiknya pada laga yang dihelat di Sao Paolo tersebut. Cristiano Ronaldo , Gonzalo Higuain, dan Paulo Dybala di sektor terdepan. Disusul Miralem Pjanic yang jadi jenderal lini sentral. Lalu Leonardo Bonucci dan Matthijs de Ligt pada departemen pertahanan.
ADVERTISEMENT
Namun, Sarri tak mau menyalahkan individu di sini, melainkan seluruh anggota timnya.
“Saya memilih trio ini (Ronaldo, Higuain, dan Dybala) karena mereka semua tampak dalam kondisi yang baik. Lini tengah tampak cukup seimbang untuk menopang mereka, tetapi saya tidak melihat ada individu yang bisa disalahkan untuk ini. Seluruh tim ini hambar.”
Hasil negatif ini memang tak mengubah posisi Juventus sebagai capolista. Mereka masih unggul tiga angka dari Inter Milan di peringkat kedua.
Dalam perspektif lain, hal tersebut bisa menunjukkan bahwa Juventus masih punya titik lemah. Khususnya kerapatan antarlini dan sisi tepi yang kerap bolong lantaran aktifnya full-back dalam melakukan overlap.
Gol kedua Napoli bisa menjadi acuan. Bagaimana keterlambatan Juan Cuadrado dalam menutup aksi Eljif Elmas.
ADVERTISEMENT
Nah, pertandingan selanjutnya bisa jadi tricky buat Juventus. Pasalnya, mereka akan menjamu Fiorentina, tim yang juga gemar mengeksploitasi tepi pertahanan lawan. Makin bahaya karena La Viola kini sedang on-fire karena tak terkalahkan dalam lima laga di lintas ajang (3 kali menang dan 2 imbang).