Kedatangan Conte, Kegetiran Icardi

31 Mei 2019 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Icardi di laga melawan Empoli. Foto: Reuters/Jennifer Lorenzini
zoom-in-whitePerbesar
Icardi di laga melawan Empoli. Foto: Reuters/Jennifer Lorenzini
ADVERTISEMENT
Angin segar berembus di kubu Inter Milan. Ya, mereka baru saja kedatangan arsitek anyar, Antonio Conte. Juru taktik kelahiran Lecce itu bukan orang sembarangan. Ia pernah membawa Juventus meraih Scudetto tiga kali beruntun, plus mengantar Chelsea meraih mahkota Premier League.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, pergantian tampuk kepelatihan akan memunculkan kebijakan anyar yang berpotensi memengaruhi eksistensi pemain. Salah satunya, ya, Mauro Icardi yang notabene diplot sebagai frontman Inter.
Icardi menjadi sorotan karena kontribusinya perlahan-lahan meluruh musim ini. Kontroversi yang kerap dibuat pemain berusia 26 tahun menjadi latar belakangnya.
Mulai dari otobiografi yang kontroversial --dan berujung konflik dengan Curva Nord-- hingga campur tangan pasangannya, Wanda Nara, dalam negosiasi kontrak yang kemudian memengaruhi atmosfer tim, Icardi pun jadi sosok antagonis. Deretan ulah itu juga membuat jabatan kaptennya dicopot dan dioper ke Samir Handanovic.
Conte mengaku enggan membahas terlalu jauh terkait masa depan Icardi. Mantan pelatih Tim Nasional Italia itu juga menegaskan bahwa ia bahkan belum bertemu langsung dengan Icardi.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir sulit untuk membicarakan hal ini sekarang. Tentu saja kami memiliki rencana dan kami akan berusaha meningkatkan performa tim, tetapi juga sangat penting untuk memiliki kemauan dan ambisi yang besar," kata Conte kepada BBC World Service.
Conte santer dikabarkan tengah membidik Romelu Lukaku demi mengisi pos juru gedor timnya. Kabar ini cukup logis mengintat pemain asal Belgia itu mulai tersisih dari skuat utama Manchester United pada musim ini.
Ditambah lagi dengan isu kepergian Icardi juga sudah berhamburan sejak musim lalu. Ia sempat disebut-sebut merapat ke Real Madrid dan Juventus. Makin komplet saja andai skenario transfer Lukaku jadi kenyataan. Yah, meski pada akhirnya Conte masih menampik rumor tersebut.
ADVERTISEMENT
“Itu tidak benar (rumor transfer Lukaku), tapi saya ulangi pada saat ini, ada direktur olahraga yang lebih berhak membicarakan hal ini dan menjawab pertanyaan tentang bursa transfer," lanjut Conte.
Conte bukanlah tipikal pelatih yang ramah-ramah amat kepada para pemainnya--meski sang pemain punya peran penting sekali pun. Diego Costa pernah jadi korbannya semasa membesut Chelsea.
Trio bek Arsenal menghadang Diego Costa. Foto: Reuters/John Sibley
Conte yang gerah dengan ulah Costa kemudian menendangnya dari skuat utama The Blues di musim 2017/18. Padahal, pemain berdarah Brasil itu merupakan pilar yang membawa Chelsea juara Premier League semusim sebelumnya. Akhirnya Costa pun angkat kaki dan kembali ke Atletico Madrid di pertengahan musim.
Secara tersirat, Conte juga menegaskan bahwa ia menyukai pemain disiplin dan jauh dari kontroversi alias penurut. Hal itu tampak dari bagaimana ia mengenang sook N'Golo Kante sebagai pemain favoritnya.
ADVERTISEMENT
“(Di Chelsea) Kami memiliki banyak pemain bagus, tetapi jika saya harus memilih salah satu, maka saya akan memilih Kante. Dikatakan spesial karena ia selalu tersenyum, ia pemain yang fantastis dan saya selalu mendoakan yang terbaik untuknya," ucap Conte
Para pemain Inter merayakan gol Icardi. Foto: Reuters/Alessandro Garofolo
Conte memang belum menegaskan kelangsungan Icardi di musim depan. Akan tetapi, berkaca dari argumen dan rekam jejak Conte serta Icardi --dan hobinya bikin kontroversi, bukan tak mungkin ia bakal disisihkan.
So, sudah saatnya Icardi patuh kepada Conte bila tak ingin bernasib sama seperti Costa: Dari pahlawan, ditendang, dan kemudian terdampar.