Kekalahan di Final Liga Europa Jadi Pemicu Belanja Besar Arsenal

20 Agustus 2019 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Final Liga Europa 2018/19. Foto: REUTERS/Lee Smith
zoom-in-whitePerbesar
Final Liga Europa 2018/19. Foto: REUTERS/Lee Smith
ADVERTISEMENT
Final Liga Europa 2018/19 jelas bukanlah sesuatu yang akan dikenang oleh suporter Arsenal. Datang ke Baku, Azerbaijan, dengan optimistis, klub kesayangan mereka dihajar oleh rival sekota, Chelsea, dengan skor mencolok 1-4.
ADVERTISEMENT
Kekalahan tersebut benar-benar menyakiti Arsenal. Pasalnya, kala itu, memenangi pertandingan melawan Chelsea bukanlah sekadar perkara menjuarai sesuatu. Memenangi Liga Europa 2018/19 menjadi tiket Arsenal untuk masuk ke Liga Champions 2019/20.
Kekecewaan melanda Arsenal. Bahkan, tak sedikit yang merasa bahwa masa depan Arsenal akan gelap akibat kekalahan tersebut.
Namun, petinggi ‘Meriam London’ tak ingin bersedih berlarut-larut. Kekalahan di tangan Chelsea itu membuat mereka segera beraksi untuk membenahi klub.
Ya, berdasarkan pengakuan Direktur Arsenal, Josh Kroenke, kekalahan di final Liga Europa 2018/19 itu menjadi pemicu mereka untuk belanja besar-besaran pada bursa transfer musim panas 2019.
“Ketika pertandingan berakhir, kami paham akan posisi kami dan target-target kami. Dari situ, kami mengatur ulang strategi transfer kami. Semua itu didasari oleh hasil pertandingan tersebut,” kata Kroenke saat diwawancarai jurnalis BBC, David Ornstein.
ADVERTISEMENT
Ucapan Kroenke itu sudah dibuktikan dengan kedatangan pemain-pemain papan atas seperti Dani Ceballos, David Luiz, Kieran Tierney, dan Nicolas Pepe, serta bintang masa depan semacam William Saliba dan Gabriel Martinelli. Aura negatif di antara suporter Arsenal berubah menjadi positif berkat pembelian itu.
Nicolas Pepe berseragam Arsenal. Foto: Dok. Arsenal
Namun, jangan kira Arsenal dengan mudah membeli pemain-pemain tersebut. Kegagalan masuk ke Liga Champions membuat anggaran mereka jadi terbatas. Bahkan, kabarnya Arsenal hanya memiliki 45 juta euro untuk belanja pada bursa transfer musim panas 2019/20. Jumlah uang itu hanya lebih dari setengah total transfer Pepe, yang mencapai 72 juta poundsterling.
Kroenke kemudian menyatakan bahwa kunci dari kesuksesan timnya mendatangkan banyak pemain dengan uang yang sedikit itu adalah dengan bersikap agresif di bursa transfer. Anak dari pemilik Arsenal, Stan Kroenke, itu juga memberikan tribute kepada Direktur Olahraga Arsenal, Raul Sanllehi, dan Direktur Umum Arsenal, Vinai Venkatesham, atas keberhasilan timnya di bursa transfer.
ADVERTISEMENT
“Kami tahu kami tak akan bermain di Liga Champions, di mana pemain top ingin bermain. Pesan utama saya kepada Venkatesham dan Sanllehi setelah kembali dari Baku adalah: 'Coba untuk agresif dan temukan pemain semampu kalian',” kata Kroenke.
“Mereka kemudian menceburkan diri ke bursa transfer melalui daftar kontak panjang yang mereka miliki dan dibantu tim perekrutan kami yang fantastis. Akhirnya, mereka mampu menemukan beberapa pemain bertalenta yang ingin bermain bagi kami,” jelasnya.
Pemain-pemain Arsenal merayakan gol Pierre-Emerick Aubameyang. Foto: REUTERS/Scott Heppell
Satu hal lagi yang menurut Kroenke menjadi faktor mengapa Arsenal mampu merekrut pemain-pemain top adalah reputasi dari klub itu sendiri. Dalam beberapa tahun terakhir, Arsenal memang gagal memenangi trofi mayor.
Meskipun begitu, Kroenke menegaskan bahwa tim yang ia pimpin masih memiliki ‘aura’ untuk menarik pemain papan atas.
ADVERTISEMENT
“Di bursa transfer musim panas ini, meskipun kami tidak berada dalam kekuatan terbaik akibat kejadian di Baku, saya pikir banyak orang yang tak sadar bahwa Arsenal masih memiliki aura itu. Saya meyakinkan tim kami bahwa ketika Arsenal mengetuk pintu seorang pemain, ketukan itu adalah sesuatu yang berbeda dengan klub lain,” pungkas Kroenke.