Kenapa Gol Indah Pemain Crystal Palace Dianulir & Tak Dicek VAR? Cek Aturannya

19 Agustus 2024 9:48 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Crystal Palace Daichi Kamada bereaksi terhadap wasit Samuel Barrott setelah ia menganulir gol yang dicetak oleh Eberechi pada pertandingan Brentford v Crystal Palace di Stadion GTech Community, London, Inggris, Minggu (18/8/2024). Foto: Paul Childs/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Crystal Palace Daichi Kamada bereaksi terhadap wasit Samuel Barrott setelah ia menganulir gol yang dicetak oleh Eberechi pada pertandingan Brentford v Crystal Palace di Stadion GTech Community, London, Inggris, Minggu (18/8/2024). Foto: Paul Childs/REUTERS
ADVERTISEMENT
Crystal Palace kalah 1-2 dari tuan rumah Brentford di Stadion GTech Community, dalam laga perdana Liga Inggris 2024/25, Minggu (18/8). Laga ini diwarnai insiden tidak disahkannya gol indah pemain The Eagles.
ADVERTISEMENT
Kejadiannya terjadi di menit 26. Eberechi Eze melepas tendangan bebas yang langsung masuk ke gawang Brentford tanpa bisa dihalau Mark Flekken.
Namun, wasit Samuel Barrott menganulir gol yang dicetak oleh Eze itu. Ia bahkan tidak sama sekali mengecek VAR untuk memastikan keputusannya.
Kenapa demikian? Bukankah VAR bisa digunakan untuk menentukan suatu gol sah atau tidak?
Wasit Samuel Barrott menunggu pemeriksaan VAR setelah ia menganulir gol yang dicetak oleh Eberechi Eze dari Crystal Palace pada pertandingan Brentford v Crystal Palace di Stadion GTech Community, London, Inggris, Minggu (18/8/2024). Foto: Paul Childs/REUTERS
Dalam Laws of the Game 2024/25, dijelaskan bahwa VAR hanya digunakan setelah wasit membuat keputusan pertama/asli, termasuk mengizinkan permainan dilanjutkan, atau jika insiden serius terlewatkan/tidak terlihat oleh ofisial pertandingan. Keputusan awal wasit tidak akan diubah kecuali ada 'kesalahan yang jelas dan nyata'. Ini termasuk keputusan apa pun yang dibuat oleh wasit berdasarkan informasi dari ofisial pertandingan lain, misalnya offside.
ADVERTISEMENT
Kategori keputusan/insiden yang dapat ditinjau ulang jika terjadi potensi 'kesalahan yang jelas dan nyata' atau 'insiden serius yang terlewatkan' adalah:
Laws of the Game juga menegaskan bahwa wasit harus selalu membuat keputusan awal seolah-olah tidak ada VAR dengan peringatan bahwa menunda bendera/peluit untuk pelanggaran hanya diperbolehkan dalam situasi serangan yang sangat jelas ketika seorang pemain akan mencetak gol atau memiliki peluang yang jelas untuk masuk/menuju area penalti lawan.
ADVERTISEMENT
Untuk kasus Eberechi Eze, ofisial Premier League Match Centre memberikan penjelasan bahwa pemain Palace, Will Hughes, melakukan pelanggaran terhadap pemain Brentford, Nathan Collins.
Pelanggaran itu terjadi di kotak penalti Brentford ketika bola melayang di udara usai ditendang Eze. Peluit dibunyikan wasit sebelum bola masuk ke gawang, jadi VAR tidak dapat melakukan intervensi dan keputusan wasit tetap berlaku.
Setelah pertandingan, wasit Barrott meminta maaf kepada Eze. Ia mengaku telah melakukan kesalahan, yakni dalam konteks meniup peluit terlalu cepat. Sebab, andai peluit tidak ditiup terlalu cepat, ia bisa melakukan cek VAR setelah bola masuk gawang untuk memastikan apakah benar atau tidak telah terjadi pelanggaran.
"Saya diberi tahu [oleh wasit Samuel Barrott] bahwa dia meniup peluit terlalu cepat dan melakukan kesalahan. Itu bisa saja mengubah permainan tetapi kami harus menghadapinya," kata Eze kepada BBC.
ADVERTISEMENT