Kenapa Indonesia Berani Pressing Tinggi Lawan Australia? Ini Kata Shin Tae-yong

29 Januari 2024 8:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bruno Fornaroli dari Australia beraksi bersama Sandy Walsh dari Indonesia pada pertandingan Babak 16 Besar AFC Asian Cup antara Australia melawan Indonesia di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Qatar - 28 Januari 2024. Foto: IBRAHEEM AL OMARI/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Bruno Fornaroli dari Australia beraksi bersama Sandy Walsh dari Indonesia pada pertandingan Babak 16 Besar AFC Asian Cup antara Australia melawan Indonesia di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Qatar - 28 Januari 2024. Foto: IBRAHEEM AL OMARI/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Indonesia ditaklukkan Australia 0-4 dalam laga babak 16 besar Piala Asia di Jassim Bin Hammad Stadium, Qatar, pada Minggu (28/1) petang WIB. Shin Tae-yong menjelaskan alasan tim 'Garuda' menerapkan pressing tinggi melawan Socceroos.
ADVERTISEMENT
Meski kalah telak, Timnas Indonesia mendapat pujian. Marselino Ferdinan dan kolega berani menerapkan pressing yang membuat para pemain Australia keteteran, bahkan melakukan kesalahan di babak pertama.
Shin Tae-yong menegaskan bahwa tujuannya adalah membawa Timnas Indonesia menang. Sayang, peluang-peluang yang tercipta gagal menjadi gol.
"Saya rasa, kita bermain sepak bola itu untuk menang. Jadi, saya memilih keputusan itu. Kami pressing tinggi untuk meningkatkan kans mencetak gol. Namun, penyelesaian akhir kami tidak bagus," terang Shin usai pertandingan.
Shayne Pattynama dari Indonesia beraksi bersama Gethin Jones dari Australia pada pertandingan Babak 16 Besar AFC Asian Cup antara Australia melawan Indonesia di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Qatar - 28 Januari 2024. Foto: IBRAHEEM AL OMARI/Reuters
Pada babak pertama, Timnas Indonesia setidaknya membuat 3 tembakan. Masing-masing dari Rafael Struick, Yakob Sayuri, dan Marselino Ferdinan, tetapi sayangnya tidak ada yang menjadi gol.
Pada babak kedua, permainan Timnas Indonesia justru mengendur. Dan akhirnya, harus mengakui kemenangan Australia kali ini.
ADVERTISEMENT
Secara terpisah, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menilai banyak pembelajaran yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas timnas senior di masa depan. Ia berharap di Piala Asia berikutnya Timnas Indonesia bisa lebih baik.
"Artinya, tim yang mayoritas berusia muda ini telah melakoni 4 laga dengan lawan-lawan yang punya kualitas di atas. Ada pengalaman yang diperoleh, ada mental yang levelnya seharusnya naik karena melawan tim kuat seperti Jepang, Irak, dan Australia. Ini modal baik. Ibaratnya, jika kali ini 16 besar, dan itu sudah sejarah, berikutnya harus lebih tinggi,” ujar Erick dalam keterangan resmi.
"Di luar soal skor, saya nilai pemain sudah maksimal, ingin berikan yang terbaik, tampil lepas, semangat, dan tidak takut. Artinya, dari segi materi pemain, inilah timnas terbaik kita. Tapi kita butuh lebih untuk penyempurnaan taktik dan strategi agar tim ini makin berprestasi," lanjut Erick.
ADVERTISEMENT