Kenapa Otavio Dutra Kerap Mencetak Gol meski Bermain sebagai Bek Tengah?

4 Mei 2020 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Otavio Dutra merayakan golnya ke gawang Bhayangkara FC. Foto: dok. Persija
zoom-in-whitePerbesar
Otavio Dutra merayakan golnya ke gawang Bhayangkara FC. Foto: dok. Persija
ADVERTISEMENT
Otavio Dutra membuktikan mencetak gol tidak mustahil bagi bek tengah.
ADVERTISEMENT
Selama 10 tahun berkarier di Indonesia, Dutra mampu mencetak 28 gol untuk lima klub berbeda. Torehan tertingginya adalah ketika menjuarai Indonesia Super League 2013. Pemain asal Brasil ini tampil luar biasa bersama Persipura Jayapura dengan catatan 10 gol.
Dutra bermain sebagai bek tengah, posisi yang peluang mencetak golnya kecil. Itulah yang membuat koleksi gol Dutra terasa spesial. Kian spesial lagi sebab tak ada bek tengah lain yang mampu menyamainya pada kurun yang sama.
Hamka Hamzah (Persita Tangerang) yang selama ini dianggap sebagai bek tengah tajam di ajang Liga Indonesia saja cuma bisa mencetak 18 gol dalam kurun tersebut.
Otavio Dutra merayakan golnya ke gawang Bhayangkara FC. Foto: dok. Persija
Lalu, apa rahasia Dutra? Ternyata jawabannya berkaitan erat dengan awal karier sepak bolanya.
ADVERTISEMENT
Dutra masih berusia 12 tahun saat masuk tim junior Juventus-SP, salah satu klub di Sao Paolo. Di masa-masa itu dia cuma bisa membayangkan bermain sebagai striker, gelandang, atau posisi manapun kecuali bek tengah dan kiper.
Alasannya sepele: Dutra sama sekali tak menyukai dua posisi tersebut. Dia lebih suka berada di area yang memungkinkannya untuk menyerang. Alhasil, dia mematenkan posisi striker sekaligus gelandang selama beberapa musim.
Ada faktor ketidaksengajaan saat Dutra ditunjuk sebagai bek tengah untuk pertama kalinya. Rekannya yang menempati pos itu tak hadir karena alasan pribadi.
Keputusan sang pelatih jitu. Dutra yang jadi bek tengah dadakan tidak tampil mengecewakan.
"Saya rasa bek tengah cocok buat saya. Saya tinggi, saya punya passing bagus, dribel, main dari bawah. Waktu itu, sepak bola bukan seperti sekarang. Dulu bek kasar, bola langsung oper ke depan," ujar Dutra dalam wawancara di Youtube resmi Persija.
ADVERTISEMENT
"Akan tetapi, saya main simpel, tidak kasar, tidak langsung ke depan, ada build up-nya. Setelah itu banyak yang menilai saya bermain bagus sebagai bek tengah. Saya juga akhirnya langsung suka main di sana," sambungnya.
Posisi yang diemban Dutra sebelumnya memiliki andil besar dalam menunjang tugas barunya sebagai bek tengah. Dutra terbiasa mengasah naluri mencetak golnya.
Dia bisa mencetak gol lewat sundulan dalam situasi set piece. Tak jarang pula golnya berasal dari skema open play. Selain itu, Dutra beberapa kali mengoyak gawang lawan dengan tendangan bebas dan penalti.
Bek Persija, Otavio Dutra. Foto: Dok. Media Persija
Di beberapa klub, termasuk di Persipura dan Bhayangkara FC, Dutra bahkan menjadi eksekutor utama timnya dalam dua situasi tersebut. Tak heran jika ia berhasil mencetak 10 gol untuk Persipura dan tujuh gol bagi Bhayangkara FC.
ADVERTISEMENT
"Saya pernah jadi gelandang sehingga punya kemampuan passing bagus. Karena pernah jadi striker dan gelandang juga saya bisa cetak gol. Semua pemain suka cetak gol. Itu paling penting. Orang datang ke stadion untuk melihat gol," ujarnya.
Sebelum Liga 1 2020 tertunda karena wabah virus corona, bek yang sekarang berusia 36 tahun ini melakoni satu pertandingan bersama Persija. Satu laganya itu juga tak berlalu begitu saja. Yep, Dutra mencetak gol di duel tersebut.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!